Tabanan (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika membantah memiliki saham pada pusat oleh-oleh Krisna seperti yang selama ini sempat menjadi isu di masyarakat.

"Saya sama sekali tidak punya saham di sana. Satu sen dibagi tujuh sekalipun, saya tak punya saham di Krisna. Ini saya klarifikasi karena banyak sekali isu yang mengatakan saya yang punya Krisna," katanya saat Simakrama (temu wicara) dengan masyarakat di Kabupaten Tabanan, Sabtu.

Pastika menyampaikan pernyataan itu menyusul lontaran pertanyaan dari Nyoman Nada Umbara, salah seorang warga Pejaten, Tabanan.

"Saya yang menggagas pendirian perusahaan Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Bali Mandara. Program itu ditujukan untuk memberikan jaminan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah serta koperasi (UMKMK) yang kesulitan permodalan. Masak saya mendirikan pusat oleh-oleh yang dapat mengancam pengusaha kecil?" ucapnya.

Ia juga menyebut tidak memiliki hubungan apa-apa dengan pemilik pusat oleh-oleh itu. Namun diakui sewaktu Pilgub Bali pada 2008, dirinya memesan kaos ke Krisna untuk kepentingan kampanye.

"Orang kemudian menghubung-hubungkan saya sebagai pemilik Krisna. Apalagi secara kebetulan saya baru dikaruniai cucu yang juga bernama Krisna. Padahal banyak yang bernama seperti itu di Bali," ujarnya.

Pastika menyampaikan dirinya juga diisukan telah memberikan izin atas pendirian berbagai toko modern di Pulau Dewata, padahalkewenangan tersebut jelas-jelas berada pada pemerintah kabupaten dan pemerintah kota. (LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012