Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Pertamina (Persero) untuk bertindak cepat dalam mengatasi peristiwa terbakarnya pipa bahan bakar minyak di Plumpang, Jakarta Utara.
"Saya sudah telepon Dirut Pertamina. Yang terpenting saat ini bagaimana Pertamina bersama sejumlah pihak segera bisa memadamkan api dan menyelamatkan korban serta warga sekitar," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Erick mengaku telah menerima laporan adanya korban jiwa dalam peristiwa itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Dia juga meminta Pertamina mengusut tuntas peristiwa itu dan berkoordinasi secara intensif dengan kepolisian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan tindakan tanggap darurat di sekitar lokasi kejadian.
Menurutnya, aksi tindakan yang cepat menjadi keharusan dalam meminimalisir dampak peristiwa tersebut terutama untuk masyarakat sekitar.
"Segera monitor area di sekitar lokasi, segera ambil tindakan evakuasi warga yang berada di dekat lokasi tersebut. Utamakan keselamatan masyarakat dan para pekerja di sana," kata Erick.
Lebih lanjut ia menegaskan peristiwa kebakaran pipa bahan bakar minyak itu akan menjadi catatan penting bagi dirinya dalam mengevaluasi operasional Pertamina.
Erick menilai evaluasi menjadi keharusan agar peristiwa seperti tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
"Sekarang fokus kita adalah segera melakukan penanganan korban, dan mengantisipasi dampak yang ditimbulkan. Soal evaluasi, itu pasti akan dilakukan setelah nanti ada investigasi mendalam terkait kejadian ini," pungkas Erick.
Insiden kebakaran pipa bahan bakar minyak milik Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat malam (3/3), sekitar pukul 20.20 WIB.
Dalam publikasi Global Tank Storage, Integrated Terminal Jakarta dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia karena menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina.
Baca juga: Depo Pertamina Plumpang terbakar, 18 unit mobil damkar dikerahkan
Baca juga: Kebakaran Depo Plumpang tewaskan 13 orang dan 49 orang lainnya luka bakar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Saya sudah telepon Dirut Pertamina. Yang terpenting saat ini bagaimana Pertamina bersama sejumlah pihak segera bisa memadamkan api dan menyelamatkan korban serta warga sekitar," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Erick mengaku telah menerima laporan adanya korban jiwa dalam peristiwa itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Dia juga meminta Pertamina mengusut tuntas peristiwa itu dan berkoordinasi secara intensif dengan kepolisian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan tindakan tanggap darurat di sekitar lokasi kejadian.
Menurutnya, aksi tindakan yang cepat menjadi keharusan dalam meminimalisir dampak peristiwa tersebut terutama untuk masyarakat sekitar.
"Segera monitor area di sekitar lokasi, segera ambil tindakan evakuasi warga yang berada di dekat lokasi tersebut. Utamakan keselamatan masyarakat dan para pekerja di sana," kata Erick.
Lebih lanjut ia menegaskan peristiwa kebakaran pipa bahan bakar minyak itu akan menjadi catatan penting bagi dirinya dalam mengevaluasi operasional Pertamina.
Erick menilai evaluasi menjadi keharusan agar peristiwa seperti tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
"Sekarang fokus kita adalah segera melakukan penanganan korban, dan mengantisipasi dampak yang ditimbulkan. Soal evaluasi, itu pasti akan dilakukan setelah nanti ada investigasi mendalam terkait kejadian ini," pungkas Erick.
Insiden kebakaran pipa bahan bakar minyak milik Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat malam (3/3), sekitar pukul 20.20 WIB.
Dalam publikasi Global Tank Storage, Integrated Terminal Jakarta dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia karena menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina.
Baca juga: Depo Pertamina Plumpang terbakar, 18 unit mobil damkar dikerahkan
Baca juga: Kebakaran Depo Plumpang tewaskan 13 orang dan 49 orang lainnya luka bakar
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023