Padangpanjang, Sumbar (Antara Bali) - Rumah Budaya Fadli Zon bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia Padangpanjang menggelar pameran artefak dari 10 museum di Indonesia, 26 -29 November.
"Kami ingin memunculkan kembali benda budaya yang ada di museum sebagai sumber pengetahuan," ujar Manajer Rumah Budaya Fadli Zon dan The Aie Angek Cottage, Edin Hadzalic, di Padangpanjang, Senin.
Dia mengatakan, pameran seni rupa dan koleksi artefak tersebut untuk menggali dan mendefinisikan benda budaya yang sejatinya sebagai jati diri bangsa.
Saat ini, katanya, masyarakat lebih memilih datang ke mal dibanding ke museum. Bahkan banyak masyarakat yang tidak tahu mengenai aneka koleksi yang ada di museum.
"Untuk itu kami mengundang perwakilan dari 10 Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala yang ada di Indonesia dalam acara pameran artefak ini," kata dia.
Dia mengharapkan acara itu mampu menumbuh kembangkan minat anak-anak untuk mengunjungi museum. "Museum akan diubah dari tempat yang tidak menarik menjadi tempat yang menyenangkan," ujarnya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami ingin memunculkan kembali benda budaya yang ada di museum sebagai sumber pengetahuan," ujar Manajer Rumah Budaya Fadli Zon dan The Aie Angek Cottage, Edin Hadzalic, di Padangpanjang, Senin.
Dia mengatakan, pameran seni rupa dan koleksi artefak tersebut untuk menggali dan mendefinisikan benda budaya yang sejatinya sebagai jati diri bangsa.
Saat ini, katanya, masyarakat lebih memilih datang ke mal dibanding ke museum. Bahkan banyak masyarakat yang tidak tahu mengenai aneka koleksi yang ada di museum.
"Untuk itu kami mengundang perwakilan dari 10 Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala yang ada di Indonesia dalam acara pameran artefak ini," kata dia.
Dia mengharapkan acara itu mampu menumbuh kembangkan minat anak-anak untuk mengunjungi museum. "Museum akan diubah dari tempat yang tidak menarik menjadi tempat yang menyenangkan," ujarnya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012