Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan pihaknya lebih berhati-hati dengan mulai datangnya wisatawan mancanegara asal China dengan melakukan mitigation plan.
"Mitigation plan (rencana mitigasi) dilakukan seandainya mereka (wisman China) ada gejala (COVID-19), kita ada klinik yang disiapkan dan juga kerja sama dengan rumah sakit," kata dia di Denpasar, Rabu.
Rai menyampaikan bahwa upaya mitigation plan sebenarnya telah diterapkan selama pandemi COVID-19 sebagai standardisasi CHSE di hotel-hotel, namun meski perlakuannya merata tak dapat dipungkiri bahwa perlu adanya perhatian ekstra.
"Di satu sisi tentu kita ekstra hati-hati karena di China kita tahu kasusnya (COVID-19) cukup tinggi, namun tentu mereka yang traveling kita harapkan adalah orang-orang yang sehat, dan di samping itu kontrol dan pengawasan ketat di bandara melalui scanner," ujarnya.
Baca juga: PHRI Bali gelar vaksinasi COVID-19 booster ke-2 bagi pelaku pariwisata
Rai menyebut wisatawan mancanegara dari China merupakan pendongkrak kunjungan ke Bali nomor dua tertinggi setelah Australia, maka dari itu PHRI Bali mengapresiasi kedatangannya.
Umumnya, mereka akan berlibur untuk melakukan wisata selam di pantai, spa, dan berbelanja, dengan daerah tujuan Kuta, Legian, dan Nusa Dua.
Saat ini okupansi hotel di Bali kembali ke normal sekitar 60 persen, dengan rata-rata 13 ribu per hari untuk wisatawan mancanegara maupun domestik.
Maka dari itu, Rai memperkirakan apabila kunjungan wisman China kembali normal seperti sebelum pandemi maka dapat mendongkrak 5-10 persen okupansi hotel.
Untuk mendukung upaya antisipasi penyebaran COVID-19, selain mitigation plan, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga menyebut vaksinasi penguat kedua bagi masyarakat jadi solusi dalam menjaga imunitas.
"Pemprov Bali sepakat tidak membeda-bedakan dari manapun mereka datang, yang kita perhatikan adalah kondisi kesehatannya, karena tidak semua negara mengharuskan vaksin. Tiongkok termasuk tidak mewajibkan, walaupun begitu adanya, saya lebih tekankan soal sehatnya mereka karena vaksin di Bali pun sudah booster kedua," ujarnya.
Baca juga: Wagub Bali minta PHRI utamakan investasi pariwisata berkelanjutan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Mitigation plan (rencana mitigasi) dilakukan seandainya mereka (wisman China) ada gejala (COVID-19), kita ada klinik yang disiapkan dan juga kerja sama dengan rumah sakit," kata dia di Denpasar, Rabu.
Rai menyampaikan bahwa upaya mitigation plan sebenarnya telah diterapkan selama pandemi COVID-19 sebagai standardisasi CHSE di hotel-hotel, namun meski perlakuannya merata tak dapat dipungkiri bahwa perlu adanya perhatian ekstra.
"Di satu sisi tentu kita ekstra hati-hati karena di China kita tahu kasusnya (COVID-19) cukup tinggi, namun tentu mereka yang traveling kita harapkan adalah orang-orang yang sehat, dan di samping itu kontrol dan pengawasan ketat di bandara melalui scanner," ujarnya.
Baca juga: PHRI Bali gelar vaksinasi COVID-19 booster ke-2 bagi pelaku pariwisata
Rai menyebut wisatawan mancanegara dari China merupakan pendongkrak kunjungan ke Bali nomor dua tertinggi setelah Australia, maka dari itu PHRI Bali mengapresiasi kedatangannya.
Umumnya, mereka akan berlibur untuk melakukan wisata selam di pantai, spa, dan berbelanja, dengan daerah tujuan Kuta, Legian, dan Nusa Dua.
Saat ini okupansi hotel di Bali kembali ke normal sekitar 60 persen, dengan rata-rata 13 ribu per hari untuk wisatawan mancanegara maupun domestik.
Maka dari itu, Rai memperkirakan apabila kunjungan wisman China kembali normal seperti sebelum pandemi maka dapat mendongkrak 5-10 persen okupansi hotel.
Untuk mendukung upaya antisipasi penyebaran COVID-19, selain mitigation plan, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati juga menyebut vaksinasi penguat kedua bagi masyarakat jadi solusi dalam menjaga imunitas.
"Pemprov Bali sepakat tidak membeda-bedakan dari manapun mereka datang, yang kita perhatikan adalah kondisi kesehatannya, karena tidak semua negara mengharuskan vaksin. Tiongkok termasuk tidak mewajibkan, walaupun begitu adanya, saya lebih tekankan soal sehatnya mereka karena vaksin di Bali pun sudah booster kedua," ujarnya.
Baca juga: Wagub Bali minta PHRI utamakan investasi pariwisata berkelanjutan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023