Singaraja (Antara Bali) - Kelompok paduan suara SMA Bali Mandara dan SMP Laboratorium Undiksha Singaraja keluar sebagai juara pertama lomba paduan suara lagu bernuansa perjuangan dalam memeriahkan Hari Pahlawan.
Kegiatan tersebut juga dalam rangkaian mengenang penurunan bendera Belanda di eks Pelabuhan Buleleng, 25 Oktober 1945 dan Hari Puputan Margarana 20 November tingkat SMA dan SMP se-Kabupaten Buleleng, Minggu.
Dewan juri terdiri dari Gede Arya Iriyana, Titik Kurniati dan Gusti Bagus Suradipa selain menetapkan lima juara yang masuk babak final, baik SMP dan SMA, juga memilih jirigen terbaik tingkat SMP diraih SMPN 2 Singaraja dan SMA Bali Mandara di tingkat SMA.
Ketua LVRI Kabupaten Buleleng Prof Wayan Wida ketika membuka babak final lomba paduan suara itu di Wantilan Laksana Budaya RRI Singaraja, mengaku salut dan bangga atas kreativitas lembaga penyiaran publik tersebut dengan menggelar lomba paduan suara tingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Buleleng.
Kegiatan itu dinilai mampu memberikan motivasi kepada generasi muda dalam meneruskan nilai-nilai perjuangan.
Guru besar Undiksha Singaraja itu sekilas memaparkan, peristiwa penurunan bendera Belanda di Pelabuhan Buleleng, 25 Oktober 1945, mengakibatkan seorang pejuang dari Liligundi, Singaraja, Ketut Merta, gugur.
Pada kesempatan itu diluncurkan lagu Monumen Tri Yuda Sakti ciptaan Gede Dharna yang dibawakan oleh Paduan Suara PGRI Kecamatan Sukasada.
Mewarnai pelaksanaan babak final lomba paduan suara bernuansa lagu perjuangan itu, Kepala RRI Singaraja Bagus Ngurah Rai dengan Persatuan Radio Komunitas Monumen Perjuangan Bangsal diwakili Made Suartini melakukan penandatangan kerja sama. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Kegiatan tersebut juga dalam rangkaian mengenang penurunan bendera Belanda di eks Pelabuhan Buleleng, 25 Oktober 1945 dan Hari Puputan Margarana 20 November tingkat SMA dan SMP se-Kabupaten Buleleng, Minggu.
Dewan juri terdiri dari Gede Arya Iriyana, Titik Kurniati dan Gusti Bagus Suradipa selain menetapkan lima juara yang masuk babak final, baik SMP dan SMA, juga memilih jirigen terbaik tingkat SMP diraih SMPN 2 Singaraja dan SMA Bali Mandara di tingkat SMA.
Ketua LVRI Kabupaten Buleleng Prof Wayan Wida ketika membuka babak final lomba paduan suara itu di Wantilan Laksana Budaya RRI Singaraja, mengaku salut dan bangga atas kreativitas lembaga penyiaran publik tersebut dengan menggelar lomba paduan suara tingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Buleleng.
Kegiatan itu dinilai mampu memberikan motivasi kepada generasi muda dalam meneruskan nilai-nilai perjuangan.
Guru besar Undiksha Singaraja itu sekilas memaparkan, peristiwa penurunan bendera Belanda di Pelabuhan Buleleng, 25 Oktober 1945, mengakibatkan seorang pejuang dari Liligundi, Singaraja, Ketut Merta, gugur.
Pada kesempatan itu diluncurkan lagu Monumen Tri Yuda Sakti ciptaan Gede Dharna yang dibawakan oleh Paduan Suara PGRI Kecamatan Sukasada.
Mewarnai pelaksanaan babak final lomba paduan suara bernuansa lagu perjuangan itu, Kepala RRI Singaraja Bagus Ngurah Rai dengan Persatuan Radio Komunitas Monumen Perjuangan Bangsal diwakili Made Suartini melakukan penandatangan kerja sama. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012