Pelajar Indonesia berusia 16 tahun, Abiyu Ezar Firdausi, menjadi pemenang Global IT Challenge for Youth with Dissabilities (GITC) LG Electronics yang finalnya digelar pada 15-16 November 2022.
"Kompetisi ini sangat baik bagi saya untuk terus mendorong diri meningkatkan kemampuan pribadi," ujar Abiyu Ezar Firdausi yang menjadi pemenang penyelenggaraan kategori Best Award for e-Tool PPT dan Super Challenger, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
LG Corporation bersama dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan telah menggelar kompetisi GITC sejak 2011 sebagai upaya mengikis jarak kemampuan digital generasi muda penyandang disabilitas serta meningkatkan kemampuan IT untuk kerja, dan menciptakan kesempatan meraih pendidikan lebih tinggi.
Diselenggarakan bersama LG Electronics dan komite GITC, sepanjang 11 tahun kompetisi itu diikuti 4.000 peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Korea, sedangkan tahun ini diikuti 320 peserta.
Salah satu peserta dari Indonesia yang menjadi pemenang pada GITC 2018 Faiza Pulri Adila juga kini mampu menempuh pendidikan lebih tinggi. Ia tercatat tengah studi teknik nanotechnology di Universitas Airlangga di Surabaya, Jawa Timur.
Demikian pula pemenang dari negara lain seperti Cheenmanee Tnanapon dari Thailand yang menjadi pemenang GITC 2016 kini berkiprah di program tv yang memberikan kesadaran pada penyandang disabilitas untuk mengoptimalkan kemampuan mereka.
Ketua Komite GITC Kim In-kyu mengatakan teknologi dapat membantu manusia untuk mengatasi berbagai masalah hidup sehari-hari dan menjadi sebuah bahasa universal yang mengikis berbagai batasan, budaya dan berbagai perbedaan lainnya. Ia berharap seluruh peserta tahun ini dapat lebih termotivasi dan tergerak lebih menantang dirinya pada masa mendatang.
Dalam LG Better Life Plan 2030, GITC merupakan satu dari inisiatif LG dalam aksesibilitas dan inklusi untuk generasi muda. LG menyatakan akan membuat program untuk menciptakan para pemimpin baru di masa depan dengan memperkuat kemampuan dan kapabilitas mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kompetisi ini sangat baik bagi saya untuk terus mendorong diri meningkatkan kemampuan pribadi," ujar Abiyu Ezar Firdausi yang menjadi pemenang penyelenggaraan kategori Best Award for e-Tool PPT dan Super Challenger, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
LG Corporation bersama dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan telah menggelar kompetisi GITC sejak 2011 sebagai upaya mengikis jarak kemampuan digital generasi muda penyandang disabilitas serta meningkatkan kemampuan IT untuk kerja, dan menciptakan kesempatan meraih pendidikan lebih tinggi.
Diselenggarakan bersama LG Electronics dan komite GITC, sepanjang 11 tahun kompetisi itu diikuti 4.000 peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Korea, sedangkan tahun ini diikuti 320 peserta.
Salah satu peserta dari Indonesia yang menjadi pemenang pada GITC 2018 Faiza Pulri Adila juga kini mampu menempuh pendidikan lebih tinggi. Ia tercatat tengah studi teknik nanotechnology di Universitas Airlangga di Surabaya, Jawa Timur.
Demikian pula pemenang dari negara lain seperti Cheenmanee Tnanapon dari Thailand yang menjadi pemenang GITC 2016 kini berkiprah di program tv yang memberikan kesadaran pada penyandang disabilitas untuk mengoptimalkan kemampuan mereka.
Ketua Komite GITC Kim In-kyu mengatakan teknologi dapat membantu manusia untuk mengatasi berbagai masalah hidup sehari-hari dan menjadi sebuah bahasa universal yang mengikis berbagai batasan, budaya dan berbagai perbedaan lainnya. Ia berharap seluruh peserta tahun ini dapat lebih termotivasi dan tergerak lebih menantang dirinya pada masa mendatang.
Dalam LG Better Life Plan 2030, GITC merupakan satu dari inisiatif LG dalam aksesibilitas dan inklusi untuk generasi muda. LG menyatakan akan membuat program untuk menciptakan para pemimpin baru di masa depan dengan memperkuat kemampuan dan kapabilitas mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022