Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 900 ribu kartu elektronik Jaminan Kesehatan Bali Mandara (e-JKBM) telah selesai dicetak dan didistribusikan kepada kepala keluarga di Pulau Dewata yang belum mendapat jaminan kesehatan.
"Dengan 900 ribu kartu tersebut, kami kira sudah mencakup semua penduduk di daerah kita untuk mempermudah pelayanan e-JKBM," kata Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Bali Made Sudana, di Denpasar, Jumat.
Dengan demikian, lanjut dia, untuk pelayanan di rumah sakit daerah dan puskesmas, ke depannya tidak perlu direpotkan untuk dengan persoalan administrasi.
Sudana menyampaikan, pada tahap awal Pemprov Bali mencetak sebanyak 650 ribu kartu e-JKBM dan tahap kedua pada 2012 ini dicetak lagi sebanyak 250 ribu.
"Bila masyarakat sudah membawa kartu tersebut, setiap pelayanan medis yang tercakup dalam pelayanan e-JKBM seharusnya dilayani dan petugas tidak perlu lagi meminta KTP atau persyaratan lainnya," ujarnya.
Sebelumnya disampaikan bahwa memang total jumlah penduduk Bali diperkirakan mencapai sekitar 4 juta jiwa. Yang mendapatkan kartu e-JKBM difokuskan pada keluarga yang belum mendapatkan tanggungan jaminan kesehatan melalui Askes, Jamkesmas, ataupun Asabri sehingga dicetak kartu sebanyak 900 ribu.
Ia menambahkan, sampai saat ini sekitar 3,1 juta jiwa penduduk Bali yang masuk daftar penerima e-JKBM. Namun, kartu yang dicetak tidak sebanyak itu karena sudah ter-cover dalam kartu e-JKBM yang dibawa oleh masing-masing kepala keluarga.
Bila semua rumah sakit dan puskesmas sudah menjalankan operasional pelayanan dengan sistem elektronik, lanjut dia, hal tersebut akan lebih memudahkan karena datanya sudah terkoneksi di pusat jaringan. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Dengan 900 ribu kartu tersebut, kami kira sudah mencakup semua penduduk di daerah kita untuk mempermudah pelayanan e-JKBM," kata Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Bali Made Sudana, di Denpasar, Jumat.
Dengan demikian, lanjut dia, untuk pelayanan di rumah sakit daerah dan puskesmas, ke depannya tidak perlu direpotkan untuk dengan persoalan administrasi.
Sudana menyampaikan, pada tahap awal Pemprov Bali mencetak sebanyak 650 ribu kartu e-JKBM dan tahap kedua pada 2012 ini dicetak lagi sebanyak 250 ribu.
"Bila masyarakat sudah membawa kartu tersebut, setiap pelayanan medis yang tercakup dalam pelayanan e-JKBM seharusnya dilayani dan petugas tidak perlu lagi meminta KTP atau persyaratan lainnya," ujarnya.
Sebelumnya disampaikan bahwa memang total jumlah penduduk Bali diperkirakan mencapai sekitar 4 juta jiwa. Yang mendapatkan kartu e-JKBM difokuskan pada keluarga yang belum mendapatkan tanggungan jaminan kesehatan melalui Askes, Jamkesmas, ataupun Asabri sehingga dicetak kartu sebanyak 900 ribu.
Ia menambahkan, sampai saat ini sekitar 3,1 juta jiwa penduduk Bali yang masuk daftar penerima e-JKBM. Namun, kartu yang dicetak tidak sebanyak itu karena sudah ter-cover dalam kartu e-JKBM yang dibawa oleh masing-masing kepala keluarga.
Bila semua rumah sakit dan puskesmas sudah menjalankan operasional pelayanan dengan sistem elektronik, lanjut dia, hal tersebut akan lebih memudahkan karena datanya sudah terkoneksi di pusat jaringan. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012