Indonesia dan China berencana menggelar G20 Entrepreneurship Roundtable Conference (ERC) atau Konferensi Meja Bundar Kewirausahaan yang bakal digelar secara langsung dari dua negara dan virtual pada 20 Oktober 2022.
Kegiatan itu merupakan side event G20 di bawah presidensi/kepemimpinan Indonesia pada tahun ini, kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI Anwar Sanusi sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Denpasar, Rabu.
“Saat ini, pihak ERC dan Pemerintah Indonesia sedang melakukan diskusi untuk memfinalisasikan agenda dan penentuan panelis yang akan terlibat, serta kontribusi dalam acara yang dimaksud,” kata Anwar Sanusi.
Ia menjelaskan rencana menggelar G20 Entrepreneurship Roundtable Conference bersama China muncul saat dua negara mengadakan pertemuan bilateral pada sela-sela pertemuan ke-6 Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (EWG) di Bali, Senin (12/9).
Baca juga: Indonesia akan manfaatkan G20 LEMM bilateral dengan Turki, Jepang, dan UAE
Konferensi itu, Anwar Sanusi menjelaskan, merupakan bentuk dukungan dari dua negara terhadap isu-isu yang dibahas pada EWG, salah satunya mengenai penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan di tengah situasi dunia yang terus berubah.
Peserta ERC, Anwar menambahkan, merupakan delegasi negara anggota G20, organisasi internasional, akademisi, dan pemangku kepentingan terutama terkait kewirausahaan dan perluasan lapangan kerja.
Sekjen Kemnaker itu pun berharap konferensi pada 20 Oktober nanti menjadi kesempatan bagi delegasi dari negara anggota G20 terutama di bidang ketenagakerjaan untuk berbagi pengalaman dan praktik-praktik baik (best practices) di bidang kewirausahaan dan penciptaan kerja.
“Selain itu, kami berharap jejaring kerja sama antarnegara anggota G20 dapat semakin diperkuat dan diperluas untuk secara bersama-sama berkomitmen mendukung pengembangan kewirausahaan di masing-masing negara,” kata Anwar Sanusi.
Baca juga: Indonesia ajak G20 buka lowongan kerja untuk penyandang disabilitas
Tidak hanya terkait ERC, delegasi Indonesia dan China pada pertemuan bilateral di Bali juga membahas penguatan kerja sama untuk melindungi tenaga kerja, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia bagi pegawai fungsional terutama yang bertugas sebagai mediator hubungan industrial.
Di sela-sela rangkaian G20 EWG dan G20 Labour and Employment Ministers Meeting (LEMM), delegasi Indonesia yang diwakili oleh menteri serta pejabat senior Kementerian Ketenagakerjaan, mengadakan beberapa pertemuan bilateral dengan negara anggota G20.
Tidak hanya dengan China, Indonesia juga mengadakan pertemuan bilateral bersama Turki, Jepang, dan Uni Emirat Arab, kata Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah saat ditemui minggu ini di Bali.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dan China gelar konferensi kewirausahaan 20 Oktober 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Kegiatan itu merupakan side event G20 di bawah presidensi/kepemimpinan Indonesia pada tahun ini, kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI Anwar Sanusi sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Denpasar, Rabu.
“Saat ini, pihak ERC dan Pemerintah Indonesia sedang melakukan diskusi untuk memfinalisasikan agenda dan penentuan panelis yang akan terlibat, serta kontribusi dalam acara yang dimaksud,” kata Anwar Sanusi.
Ia menjelaskan rencana menggelar G20 Entrepreneurship Roundtable Conference bersama China muncul saat dua negara mengadakan pertemuan bilateral pada sela-sela pertemuan ke-6 Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (EWG) di Bali, Senin (12/9).
Baca juga: Indonesia akan manfaatkan G20 LEMM bilateral dengan Turki, Jepang, dan UAE
Konferensi itu, Anwar Sanusi menjelaskan, merupakan bentuk dukungan dari dua negara terhadap isu-isu yang dibahas pada EWG, salah satunya mengenai penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan di tengah situasi dunia yang terus berubah.
Peserta ERC, Anwar menambahkan, merupakan delegasi negara anggota G20, organisasi internasional, akademisi, dan pemangku kepentingan terutama terkait kewirausahaan dan perluasan lapangan kerja.
Sekjen Kemnaker itu pun berharap konferensi pada 20 Oktober nanti menjadi kesempatan bagi delegasi dari negara anggota G20 terutama di bidang ketenagakerjaan untuk berbagi pengalaman dan praktik-praktik baik (best practices) di bidang kewirausahaan dan penciptaan kerja.
“Selain itu, kami berharap jejaring kerja sama antarnegara anggota G20 dapat semakin diperkuat dan diperluas untuk secara bersama-sama berkomitmen mendukung pengembangan kewirausahaan di masing-masing negara,” kata Anwar Sanusi.
Baca juga: Indonesia ajak G20 buka lowongan kerja untuk penyandang disabilitas
Tidak hanya terkait ERC, delegasi Indonesia dan China pada pertemuan bilateral di Bali juga membahas penguatan kerja sama untuk melindungi tenaga kerja, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia bagi pegawai fungsional terutama yang bertugas sebagai mediator hubungan industrial.
Di sela-sela rangkaian G20 EWG dan G20 Labour and Employment Ministers Meeting (LEMM), delegasi Indonesia yang diwakili oleh menteri serta pejabat senior Kementerian Ketenagakerjaan, mengadakan beberapa pertemuan bilateral dengan negara anggota G20.
Tidak hanya dengan China, Indonesia juga mengadakan pertemuan bilateral bersama Turki, Jepang, dan Uni Emirat Arab, kata Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah saat ditemui minggu ini di Bali.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dan China gelar konferensi kewirausahaan 20 Oktober 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022