Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Koperasi (Menkop) UKM) Teten Masduki agar koperasi bisa menyediakan BBM bersubsidi jenis solar untuk para nelayan.

Hal itu perlu dilakukan lantaran dari sekitar 11 ribu desa nelayan, hanya ada sekitar 388 Stasiun Pengisian Bahan bakar Nelayan (SPBN) yang tersedia.

"Tadi malam saya sudah koordinasi dengan  Menteri Koperasi, jadi ada sekitar 11 ribu desa nelayan tapi total SPBU-nya (SPBN) hanya 388. Salah satunya kita kerja sama dengan koperasi, di mana Pertalite bisa diubah menjadi diesel," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin.

Menteri Trenggono menegaskan KKP berkomitmen penuh dan akan selalu hadir untuk nelayan terutama dalam masa-masa sulit seperti kenaikan BBM saat ini.

Baca juga: KKP berikan kado kemerdekaan RI dengan ekspor 2.533 kg Tuna Papua ke Jepang

Pemerintah berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan pemberdayaan nelayan guna meningkatkan kesejahteraan mereka dengan terus mempermudah akses BBM bersubsidi untuk nelayan kecil.

"Upaya jangka pendek yaitu penyediaan BBM agar sedapat mungkin tidak berkurang," katanya.

Trenggono mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pertamina dan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas untuk menambah kuota BBM bersubsidi ke masing-masing lembaga penyalur BBM nelayan. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan kapal di beberapa pelabuhan perikanan.

Pemerintah tengah mendaftar daerah-daerah mana saja yang mengalami kekurangan pasokan BBM bersubsidi.




 

Pewarta: Ade irma Junida

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022