- Pertemuan itu dihadiri oleh 110 pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis Brasil dan Meksiko, yang berpeluang memperkuat hubungan mereka dan menggabungkan kekuatan untuk meningkatkan hubungan komersial antara kedua negara
Sao Paulo (Antara Bali/PRNewswire) - Topik Pertemuan Internasional ke-17 yang diselenggarakan pada tanggal 10 sampai 13 Oktober di Punta Mita, Meksiko adalah "Tantangan Ekonomi Amerika Latin", yang dibahas oleh para pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis Brasil dan Meksiko. Acara ini, yang disponsori oleh LIDE [Grupo de lideres Empresariais - Kelompok Pemimpin Bisnis], yang diketuai oleh pengusaha Brasil Joao Doria Jr., menjelaskan rintangan utama dan kemungkinan untuk pertumbuhan dalam hubungan dagang antara kedua negara.
Marcos Raposo, duta besar Brasil untuk Meksiko, menekankan bahwa "Brasil membutuhkan bagian yang lebih besar untuk pasar konsumen, dan bahwa Meksiko harus membedakan hubungan perdagangannya. Hal ini akan memungkinkan kedua negara menjadi mitra dan mendorong kerjasama antara kedua negara."
Seminar yang diselenggarakan pada tanggal 12 Oktober memungkinkan peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan peluang bisnis kedua negara, serta visi yang lebih luas dari tantangan yang dihadapi Amerika Latin. Presentasi oleh Paulo Rabello de Castro, pengamat ekonomi dan Presiden LIDE ECONOMIA, dan Paulo Skaf, Presiden FIESP [Federacao das Industrias do Estado de Sao Paulo - Federasi Industri Negara Bagian Sao Paulo] lebih lanjut menimbulkan perdebatan di antara peserta acara.
Reformasi yang baik dan lingkungan bisnis yang menguntungkan sangat penting bagi perkembangan kedua negara, yang harus menggabungkan kekuatan dalam skenario saat ini. Brasil terkait dengan Mercosur, dan Meksiko memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat. Menurut Ildefonso Guajardo, perwakilan dari Pemerintah Meksiko yang baru, Brasil dan Meksiko semakin terpisah dan karena kedua negara akhirnya mengalami kerugian. "Salah satu rencana Presiden Enrique Pena Nieto adalah untuk bekerja sama dan memperluas hubungan perdagangan antara kedua negara."
Marco Maia, Ketua Dewan Deputi Brasil, mengingatkan peserta bahwa pemerintah memainkan peran penting dalam kepemimpinan global. "Sekarang pada saat kita menghadapi krisis ekonomi, para pemimpin bisnis secara positif dapat berkontribusi untuk meningkatkan skenario ini." Gubernur Minas Gerais Antonio Anastasia yakin pertemuan itu sangat berguna karena menunjukkan peluang yang sangat baik untuk hubungan bisnis, perdagangan dan kelembagaan antara dua negara, yang mengalami situasi yang sama.
Wesley Batista, CEO JBS, eksportir daging terbesar di dunia, dengan tiga fasilitas pengolahan di Meksiko, adalah salah satu pemimpin bisnis yang hadir pada Pertemuan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa hubungan yang muncul dari Pertemuan ini selalu menimbulkan hasil penting di masa depan. "Kami selalu mampu memperkuat hubungan komersial kami," tambahnya. Menurut Marcelo Lyra, Wakil Presiden Institutional Relations di Braskem, produsen terbesar resin termoplastik di Amerika, dan pemimpin dunia dalam produksi biopolimer, acara ini memungkinkan interaksi yang erat antar CEO perusahaan. "Kami terlihat sangat dekat, kami bisa melihat satu sama lain secara langsung dan merasa perlu untuk berbisnis, hasil dari acara ini amatlah positif.
Kontak media:
Erica Valerio - CDN Comunicacao Corporativa
Telepon: 55 11 3643-2710
(Press release/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Sao Paulo (Antara Bali/PRNewswire) - Topik Pertemuan Internasional ke-17 yang diselenggarakan pada tanggal 10 sampai 13 Oktober di Punta Mita, Meksiko adalah "Tantangan Ekonomi Amerika Latin", yang dibahas oleh para pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis Brasil dan Meksiko. Acara ini, yang disponsori oleh LIDE [Grupo de lideres Empresariais - Kelompok Pemimpin Bisnis], yang diketuai oleh pengusaha Brasil Joao Doria Jr., menjelaskan rintangan utama dan kemungkinan untuk pertumbuhan dalam hubungan dagang antara kedua negara.
Marcos Raposo, duta besar Brasil untuk Meksiko, menekankan bahwa "Brasil membutuhkan bagian yang lebih besar untuk pasar konsumen, dan bahwa Meksiko harus membedakan hubungan perdagangannya. Hal ini akan memungkinkan kedua negara menjadi mitra dan mendorong kerjasama antara kedua negara."
Seminar yang diselenggarakan pada tanggal 12 Oktober memungkinkan peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan peluang bisnis kedua negara, serta visi yang lebih luas dari tantangan yang dihadapi Amerika Latin. Presentasi oleh Paulo Rabello de Castro, pengamat ekonomi dan Presiden LIDE ECONOMIA, dan Paulo Skaf, Presiden FIESP [Federacao das Industrias do Estado de Sao Paulo - Federasi Industri Negara Bagian Sao Paulo] lebih lanjut menimbulkan perdebatan di antara peserta acara.
Reformasi yang baik dan lingkungan bisnis yang menguntungkan sangat penting bagi perkembangan kedua negara, yang harus menggabungkan kekuatan dalam skenario saat ini. Brasil terkait dengan Mercosur, dan Meksiko memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat. Menurut Ildefonso Guajardo, perwakilan dari Pemerintah Meksiko yang baru, Brasil dan Meksiko semakin terpisah dan karena kedua negara akhirnya mengalami kerugian. "Salah satu rencana Presiden Enrique Pena Nieto adalah untuk bekerja sama dan memperluas hubungan perdagangan antara kedua negara."
Marco Maia, Ketua Dewan Deputi Brasil, mengingatkan peserta bahwa pemerintah memainkan peran penting dalam kepemimpinan global. "Sekarang pada saat kita menghadapi krisis ekonomi, para pemimpin bisnis secara positif dapat berkontribusi untuk meningkatkan skenario ini." Gubernur Minas Gerais Antonio Anastasia yakin pertemuan itu sangat berguna karena menunjukkan peluang yang sangat baik untuk hubungan bisnis, perdagangan dan kelembagaan antara dua negara, yang mengalami situasi yang sama.
Wesley Batista, CEO JBS, eksportir daging terbesar di dunia, dengan tiga fasilitas pengolahan di Meksiko, adalah salah satu pemimpin bisnis yang hadir pada Pertemuan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa hubungan yang muncul dari Pertemuan ini selalu menimbulkan hasil penting di masa depan. "Kami selalu mampu memperkuat hubungan komersial kami," tambahnya. Menurut Marcelo Lyra, Wakil Presiden Institutional Relations di Braskem, produsen terbesar resin termoplastik di Amerika, dan pemimpin dunia dalam produksi biopolimer, acara ini memungkinkan interaksi yang erat antar CEO perusahaan. "Kami terlihat sangat dekat, kami bisa melihat satu sama lain secara langsung dan merasa perlu untuk berbisnis, hasil dari acara ini amatlah positif.
Kontak media:
Erica Valerio - CDN Comunicacao Corporativa
Telepon: 55 11 3643-2710
(Press release/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012