Padang (Antara Bali) - General Manager Angkasa Pura II, Agus Kemal Pramayuda, mengatakan kesalahan mendarat pesawat Sriwijaya Air dengan Nomor Penerbangan SJ0021 di Bandara Tabing Padang, Sumatera Barat, murni kesalahan atau kecerobohan pilot.

Ketika dihubungi Minggu, dia membenarkan pilot asing tersebut, Kapt.J Gusdonius, baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Medan menuju Padang. Demikian pula ko-pilot Ricky Yusuf N juga baru pertama kali bertugas dari Polonia, Medan, menuju Padang.

"Kesalahan itu terjadi diduga karena pilot dan ko-pilotnya tidak mengenal wilayah. Mereka mengira Bandara Tabing sebagai Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Ketaping, tempat seharusnya pesawat itu didaratkan," ungkap Agus Kemal Pramayuda.

Pilot pesawat Sriwijaya Air, tambah Agus, berangkat dari Polonia Medan menuju Padang dengan menerbangkan pesawat Sriwijaya dari arah selatan, sehingga sang pilot mengira Bandara Tabing adalah BIM. Seharusnya pilot menerbangkan pesawat dari arah utara sehingga pas untuk melakukan pendaratan di BIM.

Operator BIM sebenarnya terus memandu pilot Sriwijaya Air saat berada di udara dan hendak melakukan pendaratan. Anehnya kenapa pesawat bisa mendarat di Bandar Tabing Padang? "Ini jelas murni kesalahan pilot. Jika pesawat diterbangkan dari selatan yang terlihat lebih dulu kan 'run away' Bandara Tabing," ujarnya.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012