Denpasar (Antara Bali) - Kejayaan hasil warisan budaya Kerajaan Majapahit dari hasil teknologi tinggi dipamerkan bersama dengan sembilan provinsi lainnya di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi di Puputan Renon, Denpasar.
"Ini merupakan warisan kebudayaan Nusantara dengan teknologi yang luar biasa dan teknologi itu sebenarnya sudah kita aplikasikan hingga sekarang," kata Wicaksono Dwi Nugroho, Kepala Museum Majapahit Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa.
Menurut dia, kecanggilan teknologi telah berjalan dengan baik pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit yakni sekitar abad XIII-XV Masehi, dibuktikan dengan penemuan lebih dari 88 ribu benda arkeologi di kawasan situs Trowulan yang mulai ditemukan sejak tahun 1895.
Dia mencontohkan tembikar yang terbuat dari tanah liat berbentuk bulat dengan lapisan luar yang tipis dan halus, menandakan bahwa proses pembakaran yang tinggi dan optimal.
Sebagian dari benda tersebut kini dipamerkan di Bali di antaranya bahan tembikar berupa celengan babi, periuk, dan kendi. Selain itu juga ada logam, dan porselin yang semuanya merupakan benda asli.
Sedangkan dalam bentuk duplikat, dipamerkan batu arca, dan satu celengan berbentuk figur manusia. Celengan dengan figur manusia itu, lanjut Dwi Nugroho, menurut sejarawan Prof Moh Yamin diinterpretasikan sebagai wajah Gajah Mada.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Ini merupakan warisan kebudayaan Nusantara dengan teknologi yang luar biasa dan teknologi itu sebenarnya sudah kita aplikasikan hingga sekarang," kata Wicaksono Dwi Nugroho, Kepala Museum Majapahit Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa.
Menurut dia, kecanggilan teknologi telah berjalan dengan baik pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit yakni sekitar abad XIII-XV Masehi, dibuktikan dengan penemuan lebih dari 88 ribu benda arkeologi di kawasan situs Trowulan yang mulai ditemukan sejak tahun 1895.
Dia mencontohkan tembikar yang terbuat dari tanah liat berbentuk bulat dengan lapisan luar yang tipis dan halus, menandakan bahwa proses pembakaran yang tinggi dan optimal.
Sebagian dari benda tersebut kini dipamerkan di Bali di antaranya bahan tembikar berupa celengan babi, periuk, dan kendi. Selain itu juga ada logam, dan porselin yang semuanya merupakan benda asli.
Sedangkan dalam bentuk duplikat, dipamerkan batu arca, dan satu celengan berbentuk figur manusia. Celengan dengan figur manusia itu, lanjut Dwi Nugroho, menurut sejarawan Prof Moh Yamin diinterpretasikan sebagai wajah Gajah Mada.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012