Jeddah (Antara Bali) - Sekitar 20 persen dari dari 53 kelompok terbang yang mendarat di King Abdul Azis Jeddah terlambat di atas dua jam, Rabu.

Kepala Daerah Kerja Jeddah Ahmad Abdullah mengatakan kondisi ini secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada pelayanan lain, seperti katering, transportasi dan lainnya.

"Ya, kalau yang ditanya siapa yang paling dirugikan, ya, jemaah itu sendiri yang menunggu lebih lama," kata Abdullah. Tahun ini sebagian besar jemaah haji Indonesia berusia di atas 50 tahun.

Hari ini pesawat dari Makassar dengan nomor penerbangan GA1204 yang direncanakan mendarat pukul 13.15 waktu Saudi baru mendarat pukul 19.45. Pada Selasa (25/9) pesawat Garuda dari Solo dengan kode penerbangan GA6203 yang direncanakan mendarat pukul 14.45 baru mendarat pukul 19.30.

Abdullah menjelaskan dalam kesepakatan dinyatakan jika pesawat terlambat tiga jam maka maskapai wajib memberikan makanan kecil, sementara jika terlambat hingga enam jam maka wajib memberi makanan pokok dan penginapan di tempat jemaah semula.

"Jika di tanah air maka biasanya jemaah diinapkan (menungggu) di asrama haji, jika di Jeddah maka menanti di hotel transit," kata Abdullah.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012