Kulon Progo (Antara Bali) - Kawasan Transmigrasi Lokal Ring I Desa Karangsewu, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditetapkan sebagai Desa Wisata Agrobahari Imorenggo.
Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX dalam acara peresmian "website" imorenggo.com di Kulon Progo, Rabu, memberikan apresiasi kepada masyarakat Kawasan Transmigrasi yang berhasil mengembangkan wisata Agrobahari karena dibarengi dengan program pendampingan sebagai pendukungnya.
Di antaranya "bio cylo farming" dan pengembangan LKM BMT transmigrasi untuk pengembangan ternak sapi, pendampingan dan peningkatan sumber daya manusia, program pengembangan produk unggulan dan pendampingan usaha masyarakat, serta pendampingan untuk pengembangan produk unggulan berbasis karifan lokal.
"Program penataan kawasan transmigrasi yang bertujuan untuk eksploitasi, pengolahan dan perdagangan hasil laut, peningkatan budidaya pertanian, penataan wilayah secara terpadu, akselerasi pembangunan daerah baru, penumbuhan ekonomi wilayah, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan rakyat," kata Paku Alam.
Paku Alam mengatakan beralihnya status Desa Karangsewu menjadi Desa Wisata Imorenggo, yang didukung dengan berbagai program pendampingan maupun bantuan penguatan modal LKM, maka kedepannya diharapkan akan benar-benar dapat meningkatkan perekonomian transmigrasi lokal mapun masyarakat sekitarnya.
Dirjen P2MKT Kemenakertrans RI, Roosari Tyas Wardani mengatakan, pembangunan kawasan transmigrasi lokal awalnya untuk penanganan terutama bencana, selain itu menfasilitasi kembali eksodan yang terkena korban konflik khususnya di Aceh dan Kalimantan Barat untuk bersatu dengan sesama warga yang ada guna membangun lokasi yang penuh harapan.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX dalam acara peresmian "website" imorenggo.com di Kulon Progo, Rabu, memberikan apresiasi kepada masyarakat Kawasan Transmigrasi yang berhasil mengembangkan wisata Agrobahari karena dibarengi dengan program pendampingan sebagai pendukungnya.
Di antaranya "bio cylo farming" dan pengembangan LKM BMT transmigrasi untuk pengembangan ternak sapi, pendampingan dan peningkatan sumber daya manusia, program pengembangan produk unggulan dan pendampingan usaha masyarakat, serta pendampingan untuk pengembangan produk unggulan berbasis karifan lokal.
"Program penataan kawasan transmigrasi yang bertujuan untuk eksploitasi, pengolahan dan perdagangan hasil laut, peningkatan budidaya pertanian, penataan wilayah secara terpadu, akselerasi pembangunan daerah baru, penumbuhan ekonomi wilayah, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan rakyat," kata Paku Alam.
Paku Alam mengatakan beralihnya status Desa Karangsewu menjadi Desa Wisata Imorenggo, yang didukung dengan berbagai program pendampingan maupun bantuan penguatan modal LKM, maka kedepannya diharapkan akan benar-benar dapat meningkatkan perekonomian transmigrasi lokal mapun masyarakat sekitarnya.
Dirjen P2MKT Kemenakertrans RI, Roosari Tyas Wardani mengatakan, pembangunan kawasan transmigrasi lokal awalnya untuk penanganan terutama bencana, selain itu menfasilitasi kembali eksodan yang terkena korban konflik khususnya di Aceh dan Kalimantan Barat untuk bersatu dengan sesama warga yang ada guna membangun lokasi yang penuh harapan.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012