Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi melemah mengikuti koreksi indeks saham utama di Wall Street.
IHSG dibuka melemah 6,42 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.186,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,48 poin atau 0,14 persen ke posisi 1.040,12.
"Pada hari ini IHSG diperkirakan bergerak melemah dengan range 6.996 hingga 7.267," tulis Tim Riset Sinarmas Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Pada perdagangan semalam, indeks Wall Street ditutup negatif pasca kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS di atas 3 persen dan harga minyak yang melonjak.
Indeks S&P 500 anjlok lebih dari 1 persen dan Dow Jones turun 0,81 persen.
Menurut laporan dari The Federal Reserve, Amerika Serikat diprediksi akan mengalami resesi akibat menurunnya pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II 2022.
Harga minyak dunia melonjak lebih dari dua persen ke level tertinggi dalam 13 minggu terakhir pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Sedangkan harga gas alam sempat menyentuh level 9,54 dolar AS per mmbtu.
Dari domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada Mei 2022 masih di level yang memadai dengan besaran angka mencapai 135,6 miliar dolar AS atau turun tipis jika dibandingkan dengan posisi pada akhir April 2022 sebesar 135,7 miliar dolar AS.
Kondisi perekonomian Indonesia terhadap global dinilai masih kuat untuk menghadapi tekanan inflasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
IHSG dibuka melemah 6,42 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.186,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,48 poin atau 0,14 persen ke posisi 1.040,12.
"Pada hari ini IHSG diperkirakan bergerak melemah dengan range 6.996 hingga 7.267," tulis Tim Riset Sinarmas Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Pada perdagangan semalam, indeks Wall Street ditutup negatif pasca kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS di atas 3 persen dan harga minyak yang melonjak.
Indeks S&P 500 anjlok lebih dari 1 persen dan Dow Jones turun 0,81 persen.
Menurut laporan dari The Federal Reserve, Amerika Serikat diprediksi akan mengalami resesi akibat menurunnya pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II 2022.
Harga minyak dunia melonjak lebih dari dua persen ke level tertinggi dalam 13 minggu terakhir pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Sedangkan harga gas alam sempat menyentuh level 9,54 dolar AS per mmbtu.
Dari domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada Mei 2022 masih di level yang memadai dengan besaran angka mencapai 135,6 miliar dolar AS atau turun tipis jika dibandingkan dengan posisi pada akhir April 2022 sebesar 135,7 miliar dolar AS.
Kondisi perekonomian Indonesia terhadap global dinilai masih kuat untuk menghadapi tekanan inflasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022