Sukabumi (Antara Bali) - Data sementara petugas Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kerusakan yang diakibatkan gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter di Bogor, Minggu, mencapai 71 unit bangunan.

"Dari data yang masuk ke kami, sampai saat ini ada 71 unit bangunan yang rusak, terdiri rumah warga, madrasah dan majelis taklim. Seluruh bangunan itu mengalami kerusakan ringan," kata Nurdin Sopiyan, petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Kabandungan.

Menurut dia, data kerusakan sementara tersebut dilaporkan dari Desa Tugu Badak, Cihamerang, Cipeutey dan Kabandungan. Di Desa Tugu Badak rumah yang rusak mencapai 29 unit, dengan rincian sebanyak 15 unit di Kampung Cisasah dan 14 unit di Kampung Keladi.

Di Desa Cipeutey sebanyak 38 unit rumah serta satu majelis taklim dan madrasah rusak ringan. "Untuk Desa Cihamerang dan Kabandungan kami masih melakukan pendataan. Sementara di Desa Kabandungan, gempa menyebabkan kerusakan pada aliran irigasi untuk mengairi 72 hektare lahan pertanian dan dua rumah rusak ringan," tambahnya.

Sementara, Kepala Desa Cipeutey, Ujang Supriatna mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pendataan terhadap rumah warga yang rusak. Namun kerusakan yang paling parah pada saluran irigasi Sabilulungan yang bakal mengganggu pengairan 72 hektare lahan pertanian.

Gempa yang terjadi pada Minggu pukul 01.27 WIB tersebut getarannya sangat terasa kencang sehingga banyak warga yang menyelamatkan diri dengan keluar rumah. "Kami pun sampai saat ini masih bersiaga khawatir ada gempa susulan," tambahnya.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012