Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly melakukan kunjungan ke Filipina untuk memberikan dokumen paspor kepada ratusan warga keturunan Indonesia yang sempat belum memiliki kejelasan status kewarganegaraan atau stateless.

"Tujuan yang paling pokok adalah memberikan paspor, status kewarganegaraan, kepada warga keturunan Indonesia yang sudah beberapa generasi ada di sana dan status kewarganegaraannya belum jelas," kata Yasonna usai bertemu komunitas masyarakat Filipina di Indonesia, Philippine Business Club Indonesia (PBCI), di Jakarta, Rabu.

Dalam kunjungannya ke Filipina, Kamis (24/3), Yasonna dijadwalkan menemui sekitar 800 warga keturunan Indonesia di Kota Davao, Kepulauan Mindanao, Filipina.

Dengan memberikan paspor tersebut, dia berharap status kewarganegaraan ratusan warga keturunan Indonesia tersebut jelas, sehingga mereka bisa pulang ke Indonesia menggunakan paspor.

Baca juga: Menkumham: Pencatatan hak cipta cepat ,dan bebas pungli

Selain itu, agenda kunjungan Yasonna ke Filipina ialah menemui Menteri Kehakiman Menardo Guevarra guna membahas beberapa isu. Dia juga berencana menemui Sekretaris Otoritas Pembangunan Mindanao Emmanuel Piñol untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina.

Menurutnya, hubungan bilateral antara kedua negara tersebut perlu diperkuat karena terdapat banyak warga keturunan Indonesia di Kota Davao.

Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi komunitas masyarakat Filipina di Indonesia yang telah mengusulkan dia menjadi peraih penghargaan "Kaanib ng Bayan".

"Kaanib ng Bayan" atau Ally of The Nation merupakan penghargaan yang diberikan Pemerintah Filipina kepada individu dan organisasi di luar Filipina atas kontribusi luar biasa terhadap warga atau komunitas Filipina di luar negeri.

Yasonna menerima penghargaan itu dari Presiden Filipina Rodrigo Duterte karena dinilai berjasa atas kebijakannya di bidang keimigrasian pada masa pandemi COVID-19, khususnya bagi masyarakat Filipina di Indonesia.

Baca juga: Menkumham tandatangani perjanjian ekstradisi Indonesia-Singapura

Pemerintah Filipina menilai kebijakan keimigrasian Indonesia di masa pandemi COVID-19 sangat mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kental dengan rasa kemanusiaan.

Yasonna mengatakan PBCI, yang mengetahui dirinya akan mengunjungi Filipina, secara khusus menyelenggarakan pertemuan untuk mengucapkan selamat atas penghargaan "Kaanib ng Bayan" itu.

Dalam pertemuan tersebut dia dan PBCI juga membahas rencana memperkuat persaudaraan antara Indonesia dan Filipina ke depan.
 

Pewarta: Tri Meilani Ameliya

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022