Denpasar (Antara Bali) - Suasana kawasan pemukiman, jalanan dan tempat umum lainnya di sekitar Denpasar, Selasa terlihat sepi karena banyaknya warga di ibu kota Provinsi Bali itu yang mudik bertepatan libur fakultatif tiga hari menyambut Hari Raya Galungan.

Sebagian Warga pulang ke kampung halaman masing-masing di berbagai daerah di Pulau Dewata, termasuk ke Kepulauan Nusa Penida yang hanya bisa ditempuh dengan menumpang kapal penyeberangan dan armada laut lainnya.

Ny Sueca, pemilik toko di kawasan Gatsu VI Denpasar, misalnya, bersama suami dan anak-anaknya memilih mudik ke rumah induk keluarga di daerah wisata Baturiti, kawasan Bedugul, Kabupaten Tabanan.

"Kami rutin sekeluarga mudik selama tiga hari untuk merayakan Galungan bersama keluarga besar di kampung. Kami memotong babi dan bersembahyang di rumah induk," katanya.

Sementara Dewa Sastra, warga Bedahulu, Gatot Subroto, bersama keluarga memilih mudik ke kampung halaman di kawasan Pulau Nusa Penida. "Kami merayakan Galungan di kampung, sekaligus menjalin silaturahmi dengan warga adat," ujarnya.

Suasana Denpasar terasa begitu sepi, mengingat sebagian warga pendatang yang mudik untuk berlebaran di Pulau Jawa dan luar Bali lainnya, belum kembali lagi.

Puluhan kamar kos di Kompleks Pondok Mini, kawasan Gatsu VI yang sebagian besar dihuni pendatang, misalnya, umumnya masih terkunci, belum ada penghuni yang datang.

Kondisi jalan raya di sekitar ibu kota Provinsi Bali umumnya juga lengang, hanya sesekali saja terdapat kendaraan yang melintas.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012