Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi didampingi pejabat daerah di Sulawesi Selatan melakukan peninjauan ke sejumlah pasar tradisional di Makassar untuk memantau kebutuhan stok pangan jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah.

Kunjungan pertamanya di Pasar Terong Makassar, Kamis, langsung menyusuri beberapa lapak pedagang sambil berbincang santai mengenai harga dan stok kebutuhan selama beberapa pekan terakhir.

"Bagaimana kesediaan bahan pangan di Makassar bapak dan ibu, harga-harga masih terkendali kan," ujarnya saat berbincang dengan pedagang.

Beberapa lapak yang dikunjungi oleh Mendag Muhammad Lutfi dan rombongan, para pedagang banyak mengeluhkan kelangkaan minyak goreng premium atau kemasan karena stoknya yang langka.

Baca juga: Februari 2022, "Side Events" Keketuaan G20 siap digelar dan angkat citra Indonesia

Salah seorang pedagang Pasar Terong Makassar Dahlia menuturkan jika masyarakat lebih banyak mencari minyak goreng kemasan ketimbang minyak goreng curah.

Namun sejak terjadi kelangkaan sebulan sebelumnya, minta goreng curah pun menjadi alternatif masyarakat umum dan harga juga mengalami peningkatan.

Ia mengaku jika sebelumnya dia menjual minyak goreng curah seharga Rp11.500 hingga Rp12 ribu untuk per liternya dan setelah terjadi kelangkaan naik menjadi Rp15 ribu per liternya.

"Waktu minyak goreng langka saya beli per jerigen itu lebih Rp300 ribuan dan sekarang sudah mulai turun menjadi Rp258.000 per jerigen," katanya.

Usai melakukan peninjauan di Pasar Terong Makassar, rombongan Mendag Muhammad Lutfi kemudian bergerak menuju Pasar Pabaeng-baeng Makassar meninjau stok dan harga pangan lainnya khususnya minyak goreng.

Baca juga: Mendag: Surplus neraca perdagangan RI 2021 itu tertinggi sepanjang sejarah
 

Pewarta: Muh. Hasanuddin

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022