Samarinda (Antara Bali) - Empat jenazah korban pesawat PA31 Piper Navajo Chief Tain yang ditemukan di lereng Gunung Mayang, Kabupaten Kutai Timur, dievakuasi ke RSUD AW Sjahranie Samarinda, pada Senin dinihari sekitar pukul 02.55 Wita.
Evakuasi empat kantong jenazah diiringi puluhan personel kepolisian, Tim SAR serta anggota DVI (Dissaster Victim Identification) Polda Kaltim, dibawa menggunakan empat ambulans dan dipindahkan ke kamar mayat RSUD AW Sjahranie.
Kasat Samapta Polresta Samarinda, Komisaris H.Tampubolon yang ikut dalam tim evakuasi korban dari Gunung Mayang mengatakan, proses pengangkutan jenazah berlangsung lama akibat medan yang sulit dan terjal.
Keempat korban pesawat survei itu ditemukan Minggu sore (26/8) sekitar pukul 17.25 Wita di lereng Gunung Mayang Kabupaten Kutai Timur, dalam kondisi mengenaskan, pesawat hancur dan terbakar.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, Brigadir Jenderal (Pol) Rusli Nasution kepada wartawan, Minggu malam, mengatakan, pesawat milik PT Intan Perkasa yang dicarter oleh Elliot Geophysics untuk melakukan survei di salah satu kawasan tambang batu bara di area Bontang itu ditemukan pertama kali oleh tiga personel Brimob dan seorang anggota Basarnas.
"Seluruh penumpang termasuk pilot meninggal dan dalam kondisi terbakar," ungkap Rusli Nasution.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Evakuasi empat kantong jenazah diiringi puluhan personel kepolisian, Tim SAR serta anggota DVI (Dissaster Victim Identification) Polda Kaltim, dibawa menggunakan empat ambulans dan dipindahkan ke kamar mayat RSUD AW Sjahranie.
Kasat Samapta Polresta Samarinda, Komisaris H.Tampubolon yang ikut dalam tim evakuasi korban dari Gunung Mayang mengatakan, proses pengangkutan jenazah berlangsung lama akibat medan yang sulit dan terjal.
Keempat korban pesawat survei itu ditemukan Minggu sore (26/8) sekitar pukul 17.25 Wita di lereng Gunung Mayang Kabupaten Kutai Timur, dalam kondisi mengenaskan, pesawat hancur dan terbakar.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, Brigadir Jenderal (Pol) Rusli Nasution kepada wartawan, Minggu malam, mengatakan, pesawat milik PT Intan Perkasa yang dicarter oleh Elliot Geophysics untuk melakukan survei di salah satu kawasan tambang batu bara di area Bontang itu ditemukan pertama kali oleh tiga personel Brimob dan seorang anggota Basarnas.
"Seluruh penumpang termasuk pilot meninggal dan dalam kondisi terbakar," ungkap Rusli Nasution.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012