Pewarta Foto ANTARA Sigid Kurniawan berhasil meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021 kategori Foto Berita, melalui karya berjudul "Ganda Putri Indonesia Raih Emas Olimpiade", pada penghargaan yang diumumkan lewat siaran TVRI di Jakarta, Minggu.
Foto yang diabadikan pada 2 Agustus 2021 itu berhasil menyisihkan dua nominasi lainnya, yaitu foto "Mengajar dalam Sunyi di Ruang Kelas" karya Priyambodo dari Kompas dan foto berjudul "Memberi Lompatan Terbaik" karya Ferganata Indra Riatmoko, juga dari Kompas.
"Foto itu sejarah bagi bangsa Indonesia dan saya beruntung menjadi saksi hidup untuk mengabadikannya. Saya persembahkan penghargaan ini untuk keluarga dan ANTARA", kata Sigid yang dihubungi seusai acara.
"Terima kasih buat ANTARA yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk meliput ajang empat tahunan ini", ujarnya.
Baca juga: 21-31 Desember 2021, ANTARA hadirkan pameran foto-grafis "Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh" di Bali (video)
Sigid menambahkan, dibalik foto itu banyak sekali pengorbanan yang dia jalani. Berangkat ke Tokyo di tengah pandemi COVID-19, membuatnya harus mengikuti serangkaian persyaratan yang diwajibkan pihak penyelenggara.
Bahkan dia rela tidak menyaksikan kelahiran anak keduanya, Andini Padma Maheswari, pada 13 Juli 2021 di Yogyakarta, karena menjalani karantina mandiri selama dua pekan di Indonesia, dengan satu pekan terakhir wajib mengikuti tes usap PCR setiap hari sesuai permintaan pemerintah Jepang.
Sementara itu anggota dewan juri Foto Berita Reno Esnir mengatakan foto itu dipilih karena mewakili semangat bangsa Indonesia yang sedang menghadapi pandemi COVID-19. Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) itu menggarisbawahi bahwa foto karya Sigid Kurniawan itu adalah simbol dari perjuangan di tengah keterbatasan.
"Foto tersebut mewakili semangat yang terus diusahakan hadir di segala situasi, termasuk saat kita semua terkondisikan berdamai dengan pandemi. Semangat untuk terus berkarya di tengah keadaan yang sarat dengan ketidakpastian", ujarnya.
Baca juga: Sandiaga: pameran foto "Rwa Bhineda" LKBN ANTARA itu bagian dari ekraf (video)
"Tetap tegak berdiri seperti Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, menerjemahkan semangat perjuangan lewat peran dan kemampuan masing-masing," ujarnya.
Sejak dibuka pada 11 September 2021, panitia Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021 menerima 823 karya untuk selanjutnya diseleksi administrasi dan penjurian.
Dari 823 karya yang masuk ke panitia, sesuai masing-masing kategori, dengan komposisi persentase 24 persen media siber, 12 persen media televisi, 11 persen media radio, 16 persen media cetak, 26 persen foto serta 11 persen karikatur.
Panitia menyediakan hadiah Rp25 juta untuk pemenang tiap kategori, trofi serta piagam penghargaan dari PWI/Panitia Hari Pers Nasional 2021.
Penghargaan Anugerah Adinegoro 2021 akan diserahkan kepada pemenang di depan Presiden RI saat acara puncak Hari Pers Nasional 9 Februari 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Foto yang diabadikan pada 2 Agustus 2021 itu berhasil menyisihkan dua nominasi lainnya, yaitu foto "Mengajar dalam Sunyi di Ruang Kelas" karya Priyambodo dari Kompas dan foto berjudul "Memberi Lompatan Terbaik" karya Ferganata Indra Riatmoko, juga dari Kompas.
"Foto itu sejarah bagi bangsa Indonesia dan saya beruntung menjadi saksi hidup untuk mengabadikannya. Saya persembahkan penghargaan ini untuk keluarga dan ANTARA", kata Sigid yang dihubungi seusai acara.
"Terima kasih buat ANTARA yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk meliput ajang empat tahunan ini", ujarnya.
Baca juga: 21-31 Desember 2021, ANTARA hadirkan pameran foto-grafis "Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh" di Bali (video)
Sigid menambahkan, dibalik foto itu banyak sekali pengorbanan yang dia jalani. Berangkat ke Tokyo di tengah pandemi COVID-19, membuatnya harus mengikuti serangkaian persyaratan yang diwajibkan pihak penyelenggara.
Bahkan dia rela tidak menyaksikan kelahiran anak keduanya, Andini Padma Maheswari, pada 13 Juli 2021 di Yogyakarta, karena menjalani karantina mandiri selama dua pekan di Indonesia, dengan satu pekan terakhir wajib mengikuti tes usap PCR setiap hari sesuai permintaan pemerintah Jepang.
Sementara itu anggota dewan juri Foto Berita Reno Esnir mengatakan foto itu dipilih karena mewakili semangat bangsa Indonesia yang sedang menghadapi pandemi COVID-19. Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) itu menggarisbawahi bahwa foto karya Sigid Kurniawan itu adalah simbol dari perjuangan di tengah keterbatasan.
"Foto tersebut mewakili semangat yang terus diusahakan hadir di segala situasi, termasuk saat kita semua terkondisikan berdamai dengan pandemi. Semangat untuk terus berkarya di tengah keadaan yang sarat dengan ketidakpastian", ujarnya.
Baca juga: Sandiaga: pameran foto "Rwa Bhineda" LKBN ANTARA itu bagian dari ekraf (video)
"Tetap tegak berdiri seperti Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, menerjemahkan semangat perjuangan lewat peran dan kemampuan masing-masing," ujarnya.
Sejak dibuka pada 11 September 2021, panitia Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2021 menerima 823 karya untuk selanjutnya diseleksi administrasi dan penjurian.
Dari 823 karya yang masuk ke panitia, sesuai masing-masing kategori, dengan komposisi persentase 24 persen media siber, 12 persen media televisi, 11 persen media radio, 16 persen media cetak, 26 persen foto serta 11 persen karikatur.
Panitia menyediakan hadiah Rp25 juta untuk pemenang tiap kategori, trofi serta piagam penghargaan dari PWI/Panitia Hari Pers Nasional 2021.
Penghargaan Anugerah Adinegoro 2021 akan diserahkan kepada pemenang di depan Presiden RI saat acara puncak Hari Pers Nasional 9 Februari 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022