Sosok pengemudi GrabCar, Leksy Sinlae (43) mengajak sesama rekan pengemudi taksi online di Bali untuk melakukan kegiatan sosial dalam upaya meringankan beban warga di tengah pandemi COVID-19.

Leksy yang akrab dipanggil Alex sudah aktif menjalankan kegiatan sosial bersama rekan-rekannya sesama pengemudi sopir taksi online tergabung dalam Grup Relawan Driver Bali (Dribel) yang di bentuk pada Juli 2019.

"Meskipun saya bukan datang dari keluarga berkecukupan, saya ingin melakukan kebaikan dengan apa yang saya miliki sekarang ini, seperti waktu, tenaga dan pikiran. Bahkan sebelum saya bergabung di Dribel, saya sering berbagi dengan masyarakat di pedesaan, seperti di Karangasem. Saya melakukan tanpa mengharapkan imbalan dan yakin bahwa apa yang saya lakukan memiliki banyak manfaat dan tidak akan sia-sia begitu saja," ujar Alex.

Ia bergabung menjadi mitra pengemudi kendaraan aplikasi online memberi peluang lebih bagi Alex untuk merangkul rekan-rekan sesama mitra pengemudi dalam melakukan kegiatan sosial.

Baca juga: Tanpa takut tertular, pengemudi taksi daring itu antar pasien COVID-19

“Bersama anggota Dribel, kami bisa rutin melakukan donasi seperti uang tunai, pakaian, hingga sembako bagi masyarakat yang membutuhkan. Di tengah pandemi saat ini, kami juga rutin mengirimkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 di beberapa daerah di Bali," ucap Alex.

Ia mengatakan berkurangnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali akibat pandemi, membuat penghasilan sebagai sopir taksi dan ojek online menurun. Melihat kondisi tersebut, pihaknya tidak menutup mata, maka dari itu berinisiatif untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan bantuan bagi rekan sesama pengemudi transportasi online dan masyarakat yang terdampak pandemi.

Alex menuturkan armadanya dilengkapi dengan fitur GrabProtect membuat mampu meningkatkan pendapatannya sebagai mitra pengemudi GrabCar selama pandemi. Pada pertengahan 2021, salah satu lembaga non profit Scholars of Sustenance (SOS) mengajak dirinya menjadi relawan untuk mendistribusikan nasi bungkus bagi panti asuhan, rumah kumuh, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), dan sesama mitra pengemudi yang terdampak COVID-19.

"Selama satu bulan, SOS menyalurkan setidaknya 4.000 nasi bungkus. Setiap hari saya berangkat mulai pukul 11.00 Wita hingga 19.00 Wita untuk membagikan nasi bungkus ke beberapa wilayah di Bali seperti Sanur, Denpasar, Kerobokan hingga Tanah Lot, Tabanan. Saya juga mendata berapa banyak sopir taksi dan ojek online yang terdampak untuk disalurkan bantuan nasi bungkus ini," ujar Alex.

Baca juga: Gojek kucurkan bantuan hingga Rp260 miliar untuk mitra driver

Pria kelahiran Kupang, NTT Alex memutuskan untuk mengadu nasib di Bali sejak 21 tahun yang lalu dan bekerja menjadi sopir taksi konvensional. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan era digital mulai merambah bisnis transportasi membuat dirinya tergugah untuk mencoba keberuntungan menjadi sopir taksi online.

“Saat itu, moda transportasi online mulai ramai dikenal masyarakat, saya pun harus cepat beradaptasi sesuai perkembangan zaman di mana teknologi dapat mempermudah siapa saja dan akhirnya saya memutuskan untuk bergabung menjadi mitra pengemudi GrabCar pada 2016,” ucap Alex.

Perlahan perubahan dalam mendapatkan penghasilan dialami oleh Alex saat bergabung di ekosistem transportasi aplikasi online.

“Awal bergabung, pertama yang saya rasakan adalah peningkatan dari segi pendapatan. Wisatawan yang berkunjung ke Bali pun juga lebih mudah dan senang ketika menggunakan layanan transportasi online. Cukup pesan lewat aplikasi dan menunggu di hotel maupun villa, tidak perlu menyetop taksi di pinggir jalan,” ucap Alex.

Berbagai inovasi yang dihadirkan moda tersebut saat pandemi, seperti layanan GrabProtect, juga membantu Alex untuk meningkatkan pendapatannya.

“Di awal pandemi, banyak masyarakat yang takut untuk berpergian ke luar rumah, sehingga terkadang dalam seminggu saya hanya dapat satu kali pesanan saja. Beruntungnya, aplikasi kendaraan ini bertindak cepat dengan menyediakan layanan GrabCar Protect, sehingga masyarakat tidak perlu takut lagi ke luar rumah untuk bepergian," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021