Otoritas kesehatan Belanda akan mengumumkan temuan kasus varian Omicron pada Minggu petang waktu setempat setelah 61 orang yang datang dari Afrika Selatan terbukti positif COVID-19.

Institut Kesehatan Belanda (RIVM) pada Sabtu (27/11) mengaku yakin varian baru itu telah menginfeksi sejumlah orang yang positif dari sekitar 600 penumpang pesawat yang dites saat tiba dengan dua penerbangan dari Afsel pada Jumat.

Juru bicara RIVM pada Sabtu mengatakan mereka "hampir pasti" menemukan kasus Omicron namun masih perlu menguji lagi dan institut tidak akan mengungkap berapa kasus yang ditemukan sebelum semuanya jelas.

Dia mengatakan pada Minggu temuan kasus akan dirilis petang.



Kemunculan Omicron --disebut "varian yang diwaspadai" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu-- telah menimbulkan kekhawatiran dunia karena bisa mengurangi kemanjuran vaksin dan memperpanjang pandemi COVID-19.

Sedikitnya sembilan negara telah melaporkan temuan kasus varian baru itu.

Penyelidikan Belanda dimulai dengan menguji 624 penumpang dari dua penerbangan yang tiba di Bandara Schipol, Amsterdam pada Jumat.

Pemerintah Belanda kemudian mengubah aturan lalu lintas penerbangan dari wilayah selatan Afrika untuk mewaspadai Omicron.

Enam puluh satu penumpang yang terbukti positif kini diisolasi di sebuah hotel dekat bandara.



Otoritas kesehatan Belanda juga menelusuri kontak dan menguji sekitar 5.000 penumpang lain yang datang dari Afsel, Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia atau Zimbabwe sejak Senin.

Kekhawatiran pada varian Omicron muncul di saat banyak negara Eropa berjuang menghadapi lonjakan kasus COVID-19.

Di Belanda, aturan yang berlaku sejak Minggu mengharuskan bar, restoran dan sebagian besar toko tutup pada pukul 17.00.

Kebijakan itu diambil untuk menahan gelombang baru COVID-19 yang mencatatkan rekor pada jumlah kasus dan membebani sistem kesehatan.

Sumber: Reuters
 

Pewarta: Anton Santoso

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021