Denpasar (Antara Bali) - Seni tabuh dan tari dalam membutuhkan kritik dari masyarakat untuk kemajuan kesenian tradisional Bali itu, kata pengamat seni Dewa Ketut Alit di Denpasar, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa gagasan musik tersebut berawal dari pemikiran komponis tentang hubungan dan pengaruh genetika kedalaman proses perubahan yang terjadi secara alami, berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

"Sesuatu yang dinilai rusak atau berbeda dari ketentuan-ketentuan umum pada hakekatnya tidak serta merta merugikan, namun bisa lebih berguna pada saat bersentuhan dengan pola kehidupan yang lain," kata pengajar tabuh dan tari di sejumlah perguruan tinggi seni mancanegara itu.

Persentuhan itu tanpa disadari secara kebetulan berhubungan langsung dengan keberadaan habitatnya sehingga pertemuan di luar kontrol itu pada titik-titik tertentu sangat menguntungkan.(ADT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012