Politeknik Negeri Bali (PNB) melakukan pertemuan bersama dengan perwakilan dunia industri dan SMK sebagai upaya penguatan persiapan penyelenggaraan Program D2 Fastrack.

"Delapan program studi untuk Program D2 Fastrack di Politeknik Negeri Bali ini sudah lolos, Insya Allah segera mulai perkuliahannya pada pertengahan tahun 2022," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto saat melakukan kunjungan ke Politeknik Negeri Bali, Kabupaten Badung, Rabu.

Ia mengatakan, delapan program studi Program D2 Fastrack di Politeknik Negeri Bali yang dijalankan bersama dengan puluhan SMK itu merupakan yang terbanyak di Indonesia apabila dibandingkan kampus-kampus vokasi yang lain

Dalam program itu, dunia industri juga memiliki peran yang sangat krusial karena dalam proses pembelajarannya nanti, kurikulum harus dirancang bersama dengan industri.

"Bahkan, sejak siswa SMK D2 Fastrack kelas 1 SMK, mereka akan diajar oleh guru dari tiga pihak, yaitu guru SMK, guru dari Dosen PNB, dan guru dari industri," katanya.

Wikan Sakarinto mengungkapkan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim sangat mendukung Program D2 Fastrack yang masuk ke dalam paket merdeka belajar ke-11 itu.

"Ini harus jalan sebaik-baiknya. Kalau ini nanti berjalan dengan baik, Program D2 Fastrack di Politeknik Negeri Bali bisa jadi percontohan nasional. Kami sangat concern untuk ini," katanya.

Sementara itu, Direktur Politeknik Negeri Bali I Nyoman Abdi menjelaskan, pihaknya terus melakukan berbagai persiapan menjelang pelaksanaan Program D2 Fastrack pada tahun 2022 mendatang

"Tentunya program ini tidak boleh asal-asalan, dan tentunya ini harus bisa sukses. Kami akan buktikan kalau program ini telah dipersiapkan dengan baik dan bisa sukses dilaksanakan. Bila ini sukses, tentu juga dengan harapan ini bisa menjadi contoh secara nasional," ujarnya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021