Jakarta (Antara Bali) - Menteri BUMN Dahlan Iskan menganjurkan BUMN yang bergerak di bidang properti dan perumahan membangun kawasan hunian yang berdekatan dengan stasiun kereta api.
Anjuran ini disambut baik oleh Perum Perumnas yang berencana membangun apartemen yang terletak di Jakarta Selatan.
"Saya menganjurkan kalau bisa ke depannya, karena ada KRL maka perumahan-perumahan itu bisa mengarah ke stasiun," kata Dahlan Iskan saat ditemui usai rapat pimpinan di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa.
Ia mengungkapkan bila kawasan hunian terletak dekat stasiun, maka semakin memudahkan mobilitas masyarakat pengguna kereta api. Perumahan yang dibangun oleh Perumnas itu diharapkan tidak dikhususkan bagi pegawai BUMN semata, melainkan terbuka untuk masyarakat umum.
Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto sebelumnya mengungkapkan, Perumnas berencana membangun apartemen di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Investasi pembangunan dua tower itu diperkirakan Rp300 miliar.
Nantinya, pembangunan apartemen itu memanfaatkan lahan seluas satu hektar milik PT Kereta Api Indonesia Persero. "Tanah KAI ini masih dalam bentuk Hak Pengelolaan Lahan (HPL). Nanti, kalau kita bangun, tanahnya dengan status HGB di atas HPL," ujar Himawan.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Anjuran ini disambut baik oleh Perum Perumnas yang berencana membangun apartemen yang terletak di Jakarta Selatan.
"Saya menganjurkan kalau bisa ke depannya, karena ada KRL maka perumahan-perumahan itu bisa mengarah ke stasiun," kata Dahlan Iskan saat ditemui usai rapat pimpinan di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa.
Ia mengungkapkan bila kawasan hunian terletak dekat stasiun, maka semakin memudahkan mobilitas masyarakat pengguna kereta api. Perumahan yang dibangun oleh Perumnas itu diharapkan tidak dikhususkan bagi pegawai BUMN semata, melainkan terbuka untuk masyarakat umum.
Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto sebelumnya mengungkapkan, Perumnas berencana membangun apartemen di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Investasi pembangunan dua tower itu diperkirakan Rp300 miliar.
Nantinya, pembangunan apartemen itu memanfaatkan lahan seluas satu hektar milik PT Kereta Api Indonesia Persero. "Tanah KAI ini masih dalam bentuk Hak Pengelolaan Lahan (HPL). Nanti, kalau kita bangun, tanahnya dengan status HGB di atas HPL," ujar Himawan.(*/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012