Pemerintah menyerap dana Rp6,1 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp45,37 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini di bawah target indikatif Rp10 triliun.

Untuk seri PBS031, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,21837 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 ini mencapai Rp6,027 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,2 persen dan tertinggi 4,5 persen.

Untuk seri PBS032, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,96663 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 ini mencapai Rp4,07 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,88 persen dan tertinggi 5,11 persen.

Untuk seri PBS030, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,75571 persen.



Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2028 ini mencapai Rp6,15 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,75 persen dan tertinggi 5,9 persen.

Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,38 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp13,14 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,38 persen dan tertinggi 6,61 persen.

Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,98 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp10,87 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,98 persen dan tertinggi 7,1 persen.

Pemerintah tidak memenangkan lelang dari SPNS08032022, meski penawaran masuk mencapai Rp5,1 triliun.

Dengan lelang tersebut, maka realisasi penerbitan sukuk negara periode Januari-September 2021 telah mencapai Rp210,19 triliun.
 

Pewarta: Satyagraha

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021