Denpasar (Antara Bali) - Lembaga pemerhati satwa ProFauna Indonesia menilai perdagangan daging penyu di Bali mengalami penurunan hingga 80 persen.

"Penurunan perdagangan penyu di Bali terjadi setelah Parisadha Hindu Darma Indonesia (PHDI) yang mengeluarkan bhisama atau fatwa untuk mengganti daging penyu dengan daging lainnya dalam upacara," kata Ketua ProFauna Indonesia Wilayah Bali Jatmiko Wiwoho, Sabtu.

Pada 1999, perdagangan daging penyu di Pulau Dewata sangat marak, bahkan mencapai 30 ribu ekor. Meski saat ini terjadi penurunan, Jatmiko menduga penjualan daging penyu tetap ada karena kerajinan tangan yang terbuat dari penyu masih dijual oleh pedagang cendera mata.

"Saat ini di lapangan ada sejumlah temuan penjualan cendera mata dan telur," katanya.

Namun secara keseluruhan jumlah perdagangan satwa dilindungi itu sudah sedikit sekali dibandingkan dulu.

Dia menambahkan, selama ini daging penyu yang diperdagangkan di Bali sebagian besar didatangkan dari Jawa Timur, Flores, dan sebagian dari hasil tangkapan nelayan di Bali.(LHS)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012