Menteri BUMN Erick Thohir memfokuskan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) BUMN kepada tiga hal yakni pendidikan, kesehatan dan membantu lingkungan hidup.
"BUMN selalu dikaitkan dengan CSR-nya. CSR kita (BUMN) sekarang harus tepat, tentu CSR yang tadinya berbagai macam kita sekarang fokuskan pada tiga hal yakni pertama adalah kesehatan, kedua, pendidikan dan ketiga, kehijauan atau membantu lingkungan hidup," ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat.
Menurut Erick, karena ini yang menjadi pokok terpenting juga bahwa BUMN harus refocusing dalam hal tersebut.
Baca juga: BUMN akan bangun layanan kesehatan internasional di Sanur
Menteri BUMN juga menambahkan bahwa program-program yang sudah dilakukan oleh BUMN yakni pada awal pandemi membantu pembangunan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet bersama Kementerian PUPR, kemudian kemarin ketika jumlah tempat tidur mulai mengalami keterbatasan maka Kementerian BUMN mulai membangun rumah sakit modular Covid-19 dan RS Darurat Covid-19 Asrama Haji yang berlokasi di Jakarta dan nanti di Lampung serta beberapa tempat yang berupaya dibantu.
"Selain tentu yang tidak kalah pentingnya bagaimana BUMN juga mendukung program-program pemerintah dalam membagikan obat-obatan gratis melalui TNI-Polri dan juga Puskesmas," kata Erick Thohir.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan terus memaksimalkan peran BUMN dalam membantu penanganan COVID-19 di Indonesia.
Erick akan memantau terus hal tersebut demi meringankan beban rumah sakit dan menyelamatkan lebih banyak jiwa manusia.
Baca juga: Erick Thohir terus optimalkan peran BUMN bantu atasi pandemi
Menteri BUMN juga menambahkan kebutuhan oksigen yang sangat mendesak untuk penanganan pasien COVID-19 membuat BUMN terus mengerahkan sumber daya yang ada untuk memenuhi ketersediaan oksigen.
Menteri BUMN Erick Thohir juga menekankan bahwa BUMN menjadi bagian dari ekosistem yang memastikan pelayanan kesehatan terpadu dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa di masa pandemi Covid-19 sekarang ini BUMN tidak mungkin berdiri sendiri sebagai menara gading dan harus berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti swasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"BUMN selalu dikaitkan dengan CSR-nya. CSR kita (BUMN) sekarang harus tepat, tentu CSR yang tadinya berbagai macam kita sekarang fokuskan pada tiga hal yakni pertama adalah kesehatan, kedua, pendidikan dan ketiga, kehijauan atau membantu lingkungan hidup," ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat.
Menurut Erick, karena ini yang menjadi pokok terpenting juga bahwa BUMN harus refocusing dalam hal tersebut.
Baca juga: BUMN akan bangun layanan kesehatan internasional di Sanur
Menteri BUMN juga menambahkan bahwa program-program yang sudah dilakukan oleh BUMN yakni pada awal pandemi membantu pembangunan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet bersama Kementerian PUPR, kemudian kemarin ketika jumlah tempat tidur mulai mengalami keterbatasan maka Kementerian BUMN mulai membangun rumah sakit modular Covid-19 dan RS Darurat Covid-19 Asrama Haji yang berlokasi di Jakarta dan nanti di Lampung serta beberapa tempat yang berupaya dibantu.
"Selain tentu yang tidak kalah pentingnya bagaimana BUMN juga mendukung program-program pemerintah dalam membagikan obat-obatan gratis melalui TNI-Polri dan juga Puskesmas," kata Erick Thohir.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan terus memaksimalkan peran BUMN dalam membantu penanganan COVID-19 di Indonesia.
Erick akan memantau terus hal tersebut demi meringankan beban rumah sakit dan menyelamatkan lebih banyak jiwa manusia.
Baca juga: Erick Thohir terus optimalkan peran BUMN bantu atasi pandemi
Menteri BUMN juga menambahkan kebutuhan oksigen yang sangat mendesak untuk penanganan pasien COVID-19 membuat BUMN terus mengerahkan sumber daya yang ada untuk memenuhi ketersediaan oksigen.
Menteri BUMN Erick Thohir juga menekankan bahwa BUMN menjadi bagian dari ekosistem yang memastikan pelayanan kesehatan terpadu dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa di masa pandemi Covid-19 sekarang ini BUMN tidak mungkin berdiri sendiri sebagai menara gading dan harus berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti swasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021