Denpasar (Antara Bali) - Busana "cropped" yang terinspirasi dari pakaian anak jalanan di sejumlah negara Eropa, saat ini digandrungi oleh remaja putri di Bali.
"Tren baju tersebut sudah ramai sejak satu bulan terakhir di Pulau Dewata," kata Putu Surya Riana Dewi, dari Bali Fashion Blogger, komunitas pengusaha muda busana di Pulau Dewata, di Denpasar, Senin.
Dia menjelaskan, busana tersebut modelnya seperti terlihat tergantung atau agak canggung. Hal itu karena ada bagian yang terpotong tak beraturan sehingga ada bagian tubuh yang tampak.
Pakaian tersebut, tambah Dewi, sebagian besar bercorak jaman dahulu dengan dominasi warna yang lembut.
"Baju atasan tersebut ramai diburu oleh remaja putri di Pulau Dewata karena selain modelnya digandrungi, harganya pun relatif terjangkau," ujar wanita muda pemilik Wadrobe Bali Kyute itu.
Pengusaha muda yang disapa Dewi Std itu mengatakan, harga baju jenis tersebut di kisaran Rp100 ribu sampai Rp200 ribu.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Tren baju tersebut sudah ramai sejak satu bulan terakhir di Pulau Dewata," kata Putu Surya Riana Dewi, dari Bali Fashion Blogger, komunitas pengusaha muda busana di Pulau Dewata, di Denpasar, Senin.
Dia menjelaskan, busana tersebut modelnya seperti terlihat tergantung atau agak canggung. Hal itu karena ada bagian yang terpotong tak beraturan sehingga ada bagian tubuh yang tampak.
Pakaian tersebut, tambah Dewi, sebagian besar bercorak jaman dahulu dengan dominasi warna yang lembut.
"Baju atasan tersebut ramai diburu oleh remaja putri di Pulau Dewata karena selain modelnya digandrungi, harganya pun relatif terjangkau," ujar wanita muda pemilik Wadrobe Bali Kyute itu.
Pengusaha muda yang disapa Dewi Std itu mengatakan, harga baju jenis tersebut di kisaran Rp100 ribu sampai Rp200 ribu.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012