Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah petani di Bali, terutama yang mengembangkan sistem pertanian terpadu (simantri), saat ini sudah memanfaatkan pestisida organik.
Made Putra Suriawan, mantan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Minggu, mengatakan, salah satu jenis pestisida organik yang sudah diaplikasikan adalah biokurin.
Pestisida itu berbahan baku "biourine" (air seni) sapi yang dikombinasikan dengan bakteri korinos sehingga mampu memberantas hama ulat bulu bahkan tomcat.
Menurut Suriawan, dari penggunaan pestisida itu telah melahirkan produk-produk pertanian organik.
"Sejumlah daerah yang sudah menerapkan antara lain Desa Kelating dan Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Desa Blahbatuh Gianyar, dan di Kabupaten Jembrana," ujarnya.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Made Putra Suriawan, mantan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Minggu, mengatakan, salah satu jenis pestisida organik yang sudah diaplikasikan adalah biokurin.
Pestisida itu berbahan baku "biourine" (air seni) sapi yang dikombinasikan dengan bakteri korinos sehingga mampu memberantas hama ulat bulu bahkan tomcat.
Menurut Suriawan, dari penggunaan pestisida itu telah melahirkan produk-produk pertanian organik.
"Sejumlah daerah yang sudah menerapkan antara lain Desa Kelating dan Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Desa Blahbatuh Gianyar, dan di Kabupaten Jembrana," ujarnya.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012