Belgia tengah gundah gulana karena Kevin De Bruyne dan Eden Hazard tak cukup bugar untuk laga perempat final Euro 2020 melawan Italia di Allianz Arena, Munchen, Jerman, Sabtu dini hari pukul 02.00 WIB nanti.
Belgia pantas gelisah karena pengaruh kedua pemain ini demikian besar. Yang paling nyata terlihat saat Belgia menang 2-1 atas Denmark. Masuknya kedua pemain pada babak kedua membuat Belgia yang semula tertinggal 0-2 berbalik menang. Padahal menghadapi tim seperti Italia membutuhkan skuad yang seluruhnya siap, terutama pemain sepenting de Bruyne dan Hazard.
Sementara bagi Italia, kemenangan yang susah payah diperoleh dari Austria pada 16 besar membeli pelajaran bahwa pasukan Roberto Mancini harus menjaga ekspektasinya tetap terukur. Terlalu tinggi mengukur diri, sekalipun melewatkan fase grup yang menawan, bisa menjadi bumerang seperti Prancis melawan Swiss.
Untuk itu, Italia tetap akan bermain teamwork seperti yang sudah-sudah, walau mereka kini menghadapi pencetak gol terbanyak Belgia yang tengah menanjak dan bisa menjadi faktor yang menghentikan Azzurri, Romelu Lukaku.
Namun kemungkinan absennya de Bruyne dan Hazard bisa membuat duo bek tengah Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci lebih fokus pada tugas mematikan Lukaku yang sudah begitu mereka kenal.
“Kami tahu sekali Lukaku karena kami juga menghadapi dia di Serie A," kata bek sayap Giovanni Di Lorenzo dalam laman UEFA.com. "Dia harus terus diamati, tapi Belgia memiliki pemain-pemain bagus.”
Belgia yang berusaha menjuarai turnamen besar pertamanya sejak finis urutan ketiga Piala Dunia, tak terkalahkan dalam 13 laga dan memuncaki peringkat dunia. Italia juga tak terkalahkan dalam 31 laga.
“Sungguh tantangan yang menarik bisa mengalahkan mereka setelah 31 pertandingan tak terkalahkan. Saya perkirakan peluangnya 50 banding 50,” kata gelandang Belgia Thorgan Hazard.
Kedua tim memenangkan ketiga pertandingan fase grupnya. Dan setelah Prancis, Portugal, Belanda dan Jerman tersisih, pemenang laga di Muenchen ini difavoritkan menjuarai Euro 2020.
Namun, kedua tim tak mau terlalu tinggi berekspektasi. Sebaliknya, mereka fokus kepada pertandingan, sehingga membantu mereka memanfaatkan sekecil apa pun peluang dalam laga nanti yang kemungkinan ditentukan oleh siapa yang paling bisa membaca detail pertandingan.
“Kami menyadari tak ada ruang untuk melakukan kesalahan. Akan salah beranggapan kami sudah mencapai sesuatu yang penting,” kata gelandang Italia Jorginho seperti dikutip Reuters.
Prediksi sebelas pemain pertama
Belgia (3-4-2-1): Thibaut Courtois; Toby Alderweireld, Thomas Vermaelen, Jan Vertonghen; Thomas Meunier, Youri Tielemans, Axel Witsel, Thorgan Hazard; Dries Mertens, Yannick Carrasco; Romelu Lukaku.
Italia (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Giovanni Di Lorenzo, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Leonardo Spinazzola; Nicola Barella, Jorginho, Marco Verratti; Domenico Berardi, Ciro Immobile, Lorenzo Insigne
Skenario pertandingan
Kabar mengejutkan datang dari kamp Belgia menjelang pertarungan dua raksasa bahwa dua bintangnya, Kevin De Bruyne dan Eden Hazard, tak turut serta dalam sesi latihan terakhir Kamis lalu akibat cedera saat melawan Portugal. Ketiadaan mereka menjadi pukulan besar bagi rencana bertanding Roberto Martinez.
Belgia akan terus memasang formasi tiga bek yang membentengi superstar Real Madrid Thibaut Courtois di depan gawang. Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld menjadi pilihan permanen di lini belakang, dan kini mereka bermitra lagi dengan Thomas Vermaelen yang tampil mengesankan saat melawan Portugal.
Thomas Meunier masih mengisi posisi bek kanan setelah cedera selama fase grup mengakhiri petualangan Timothy Castagne, sedangkan Thorgan Hazard yang mencetak gol semata wayang Setan Merah dalam 16 Besar, menduduki sektor kiri pertahanan Belgia yang sewaktu-waktu merangsek sisi pertahanan Italia.
Axel Witsel kembali menjadi starter di lapangan tengah guna meredam pengaruh Marco Verratti. Dia akan dibantu bintang Leicester City Youri Tielemans, yang juga titik kreatif permainan Belgia.
Jika akhirnya de Bruyne dan Hazard absen, maka dua perubahan harus ditempuh Martinez di sepertiga terakhir lapangan. Dries Mertens dan Yannick Carrasco akan masuk mengganti duo itu. Sedangkan slot unjuk tombak tetap milik Romelu Lukaku.
Sebaliknya pelatih Italia Roberto Mancini bisa menurunkan kembali kapten Giorgio Chiellini setelah tak dipasang pada pertandingan terakhir melawan Austria.
Azzurri akan memasang formasi 4-3-3 dengan Gianluigi Donnarumma menjaga gerbang. Dia akan dilindungi oleh duo bek tengah, Chiellini dan Leonardo Bonucci, di jantung pertahanan. Kedua bek akan berusaha mematikan pergerakan Romelu Lukaku yang tengah dalam penampilan terbaiknya.
Mengapit mereka di sayap, duo Giovanni Di Lorenzo dan Leonardo Spinazzola yang sudah masuk daftar buruan Barcelona dan Real Madrid musim panas ini. Di Lorenzo akan menempati posisi bek kanan, sebaliknya Spinazzola mengisi peran bek kiri.
Bergerak ke tengah, Jorginho yang sejauh ini tampil mengesankan sepanjang putaran Euro edisi tertunda pandemi ini, dipastikan terus menjadi poros untuk unit tiga gelandang yang juga diisi si visioner Marco Verratti dan Nicola Barella.
Meskipun menjadi penyelamat Italia saat menghadapi Austria, Federico Chiesa akan tetap mengisi slot pemain pengganti, karena kursi starter tetap milik Domenico Berardi yang mengisi sisi kanan serangan Azzurri.
Sedangkan Lorenzo Insigne akan beroperasi di sayap kiri serangan dan kemungkinan melanjutkan kebiasaannya bermanuver dari sayap menuju kotak penalti lawan baik untuk merancang gol maupun untuk menciptakan golnya sendiri.
Mitra mereka di tengah trisula serangan Italia adalah Ciro Immobile.
Statistik pertemuan kedua tim
Dalam total 22 pertemuan di antara kedua tim sebelum ini, Belgia mencatat 14 kekalahan, sebaliknya Italia hanya 4 kali kalah. Sedangkan dalam pertemuan mereka pada laga-laga kompetitif adalah Belgia tiga kali kalah, Italia hanya sekali kalah.
Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada fase grup Euro 2016. Dua gol Emanuele Giaccherini dan Graziano Pelle membawa Azzurri menang 2-0 atas Belgia di Lyon. Azzurri pun menuntaskan fase grup dengan memuncaki klasemen Grup E, sedangkan Belgia menjadi runner up. 10 anggota skuad Belgia dalam Euro 2016 itu juga memperkuat Setan Merah pada Euro 2020 ini, sebaliknya dari Italia hanya tiga pemain.
Pertemuan di Lyon adalah laga putaran final Euro ketiga yang mempertemukan kedua tim, setelah seri 0-0 dalam Euro 1980 di Italia dan fase grup Euro 2000 ketika dua gol dari Francesco Totti dan Stefano Fiore mengantarkan Italia menang 2-0.
Laga persahabatan terakhir antara Belgia dan Italia terjadi pada November 2015. Belgia kebobolan lebih dulu namun akhirnya menang 3-1. Tiga gol Belgia disarangkan oleh Jan Vertonghen, Kevin De Bruyne dan Michy Batshuayi yang semuanya masuk skuad Euro 2020.
Kemenangan satu-satunya Belgia atas Italia dalam laga kompetitif terjadi pada perempat final Piala Eropa 1972. Mereka menang 2-1 di Brussels setelah seri 0-0 di Milan pada laga kedua, yang menjungkalkan Italia yang saat itu berstatus juara bertahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Belgia pantas gelisah karena pengaruh kedua pemain ini demikian besar. Yang paling nyata terlihat saat Belgia menang 2-1 atas Denmark. Masuknya kedua pemain pada babak kedua membuat Belgia yang semula tertinggal 0-2 berbalik menang. Padahal menghadapi tim seperti Italia membutuhkan skuad yang seluruhnya siap, terutama pemain sepenting de Bruyne dan Hazard.
Sementara bagi Italia, kemenangan yang susah payah diperoleh dari Austria pada 16 besar membeli pelajaran bahwa pasukan Roberto Mancini harus menjaga ekspektasinya tetap terukur. Terlalu tinggi mengukur diri, sekalipun melewatkan fase grup yang menawan, bisa menjadi bumerang seperti Prancis melawan Swiss.
Untuk itu, Italia tetap akan bermain teamwork seperti yang sudah-sudah, walau mereka kini menghadapi pencetak gol terbanyak Belgia yang tengah menanjak dan bisa menjadi faktor yang menghentikan Azzurri, Romelu Lukaku.
Namun kemungkinan absennya de Bruyne dan Hazard bisa membuat duo bek tengah Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci lebih fokus pada tugas mematikan Lukaku yang sudah begitu mereka kenal.
“Kami tahu sekali Lukaku karena kami juga menghadapi dia di Serie A," kata bek sayap Giovanni Di Lorenzo dalam laman UEFA.com. "Dia harus terus diamati, tapi Belgia memiliki pemain-pemain bagus.”
Belgia yang berusaha menjuarai turnamen besar pertamanya sejak finis urutan ketiga Piala Dunia, tak terkalahkan dalam 13 laga dan memuncaki peringkat dunia. Italia juga tak terkalahkan dalam 31 laga.
“Sungguh tantangan yang menarik bisa mengalahkan mereka setelah 31 pertandingan tak terkalahkan. Saya perkirakan peluangnya 50 banding 50,” kata gelandang Belgia Thorgan Hazard.
Kedua tim memenangkan ketiga pertandingan fase grupnya. Dan setelah Prancis, Portugal, Belanda dan Jerman tersisih, pemenang laga di Muenchen ini difavoritkan menjuarai Euro 2020.
Namun, kedua tim tak mau terlalu tinggi berekspektasi. Sebaliknya, mereka fokus kepada pertandingan, sehingga membantu mereka memanfaatkan sekecil apa pun peluang dalam laga nanti yang kemungkinan ditentukan oleh siapa yang paling bisa membaca detail pertandingan.
“Kami menyadari tak ada ruang untuk melakukan kesalahan. Akan salah beranggapan kami sudah mencapai sesuatu yang penting,” kata gelandang Italia Jorginho seperti dikutip Reuters.
Prediksi sebelas pemain pertama
Belgia (3-4-2-1): Thibaut Courtois; Toby Alderweireld, Thomas Vermaelen, Jan Vertonghen; Thomas Meunier, Youri Tielemans, Axel Witsel, Thorgan Hazard; Dries Mertens, Yannick Carrasco; Romelu Lukaku.
Italia (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Giovanni Di Lorenzo, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Leonardo Spinazzola; Nicola Barella, Jorginho, Marco Verratti; Domenico Berardi, Ciro Immobile, Lorenzo Insigne
Skenario pertandingan
Kabar mengejutkan datang dari kamp Belgia menjelang pertarungan dua raksasa bahwa dua bintangnya, Kevin De Bruyne dan Eden Hazard, tak turut serta dalam sesi latihan terakhir Kamis lalu akibat cedera saat melawan Portugal. Ketiadaan mereka menjadi pukulan besar bagi rencana bertanding Roberto Martinez.
Belgia akan terus memasang formasi tiga bek yang membentengi superstar Real Madrid Thibaut Courtois di depan gawang. Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld menjadi pilihan permanen di lini belakang, dan kini mereka bermitra lagi dengan Thomas Vermaelen yang tampil mengesankan saat melawan Portugal.
Thomas Meunier masih mengisi posisi bek kanan setelah cedera selama fase grup mengakhiri petualangan Timothy Castagne, sedangkan Thorgan Hazard yang mencetak gol semata wayang Setan Merah dalam 16 Besar, menduduki sektor kiri pertahanan Belgia yang sewaktu-waktu merangsek sisi pertahanan Italia.
Axel Witsel kembali menjadi starter di lapangan tengah guna meredam pengaruh Marco Verratti. Dia akan dibantu bintang Leicester City Youri Tielemans, yang juga titik kreatif permainan Belgia.
Jika akhirnya de Bruyne dan Hazard absen, maka dua perubahan harus ditempuh Martinez di sepertiga terakhir lapangan. Dries Mertens dan Yannick Carrasco akan masuk mengganti duo itu. Sedangkan slot unjuk tombak tetap milik Romelu Lukaku.
Sebaliknya pelatih Italia Roberto Mancini bisa menurunkan kembali kapten Giorgio Chiellini setelah tak dipasang pada pertandingan terakhir melawan Austria.
Azzurri akan memasang formasi 4-3-3 dengan Gianluigi Donnarumma menjaga gerbang. Dia akan dilindungi oleh duo bek tengah, Chiellini dan Leonardo Bonucci, di jantung pertahanan. Kedua bek akan berusaha mematikan pergerakan Romelu Lukaku yang tengah dalam penampilan terbaiknya.
Mengapit mereka di sayap, duo Giovanni Di Lorenzo dan Leonardo Spinazzola yang sudah masuk daftar buruan Barcelona dan Real Madrid musim panas ini. Di Lorenzo akan menempati posisi bek kanan, sebaliknya Spinazzola mengisi peran bek kiri.
Bergerak ke tengah, Jorginho yang sejauh ini tampil mengesankan sepanjang putaran Euro edisi tertunda pandemi ini, dipastikan terus menjadi poros untuk unit tiga gelandang yang juga diisi si visioner Marco Verratti dan Nicola Barella.
Meskipun menjadi penyelamat Italia saat menghadapi Austria, Federico Chiesa akan tetap mengisi slot pemain pengganti, karena kursi starter tetap milik Domenico Berardi yang mengisi sisi kanan serangan Azzurri.
Sedangkan Lorenzo Insigne akan beroperasi di sayap kiri serangan dan kemungkinan melanjutkan kebiasaannya bermanuver dari sayap menuju kotak penalti lawan baik untuk merancang gol maupun untuk menciptakan golnya sendiri.
Mitra mereka di tengah trisula serangan Italia adalah Ciro Immobile.
Statistik pertemuan kedua tim
Dalam total 22 pertemuan di antara kedua tim sebelum ini, Belgia mencatat 14 kekalahan, sebaliknya Italia hanya 4 kali kalah. Sedangkan dalam pertemuan mereka pada laga-laga kompetitif adalah Belgia tiga kali kalah, Italia hanya sekali kalah.
Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada fase grup Euro 2016. Dua gol Emanuele Giaccherini dan Graziano Pelle membawa Azzurri menang 2-0 atas Belgia di Lyon. Azzurri pun menuntaskan fase grup dengan memuncaki klasemen Grup E, sedangkan Belgia menjadi runner up. 10 anggota skuad Belgia dalam Euro 2016 itu juga memperkuat Setan Merah pada Euro 2020 ini, sebaliknya dari Italia hanya tiga pemain.
Pertemuan di Lyon adalah laga putaran final Euro ketiga yang mempertemukan kedua tim, setelah seri 0-0 dalam Euro 1980 di Italia dan fase grup Euro 2000 ketika dua gol dari Francesco Totti dan Stefano Fiore mengantarkan Italia menang 2-0.
Laga persahabatan terakhir antara Belgia dan Italia terjadi pada November 2015. Belgia kebobolan lebih dulu namun akhirnya menang 3-1. Tiga gol Belgia disarangkan oleh Jan Vertonghen, Kevin De Bruyne dan Michy Batshuayi yang semuanya masuk skuad Euro 2020.
Kemenangan satu-satunya Belgia atas Italia dalam laga kompetitif terjadi pada perempat final Piala Eropa 1972. Mereka menang 2-1 di Brussels setelah seri 0-0 di Milan pada laga kedua, yang menjungkalkan Italia yang saat itu berstatus juara bertahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021