Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meneladani kepemimpinan Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno atau Bung Karno yang lebih mengutamakan kepentingan wong cilik daripada kepentingan pribadi atau golongan.
"Kebahagiaan wong cilik itu menjadi tujuan seluruh pemimpin yang dicita-citakan Bung Karno," kata Eri Cahyadi saat memperingati hari kelahiran Bung Karno yang jatuh pada 6 Juni, di Kota Surabaya, Minggu.
Sebagai pemimpin Kota Surabaya, Eri Cahyadi berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan wong cilik dengan cara bergotong royong sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Bung Karno. Bung Karno adalah kelahiran Peneleh, Surabaya, 6 Juni 1901.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini, memberikan contoh konkret perjuangan yang sudah dilakukan untuk kepentingan wong cilik, di antaranya memberikan kesejahteraan warga melalui kesehatan gratis dengan BPJS Kesehatan, kemudian pendidikan gratis, dan menjalankan pergerakan ekonomi di masa pandemi.
Baca juga: Buleleng akan bangun "Soekarno Heritage"
Menurut dia, di masa pandemi ini, menggerakkan ekonomi melalui koperasi dan pengembangan UMKM sangatlah penting. Hal ini dikarenakan dengan pergerakan ekonomi dari bawah yang melibatkan seluruh UMKM, maka pergerakan ekonomi akan bisa berjalan dan ekonomi bangsa akan bisa bergerak.
"Di Surabaya, saya ingin mewujudkan itu dulu, untuk kepentingan dan kesejahteraan warga Surabaya," ujarnya.
Sebagai bentuk memperingati hari lahir Bung Karno, Eri Cahyadi berkesempatan melakukan ziarah, doa bersama dan tabur bunga di makam Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia di Kota Blitar, Sabtu (5/6) malam.
Saat berziarah itu, Eri didampingi Ketua DPRD Kota Surabaya yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya Aryo Seno Bagaskoro serta pengurus DPC dan PAC PDIP di Surabaya.
"Saat itu, kami berdoa kepada Allah SWT, semoga bangsa Indonesia bisa bebas dari pandemi COVID-19 dan bangsa Indonesia dijadikan bangsa yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur. Khususnya Kota Surabaya juga dijadikan kota yang bahagia, ramah, dan juga baldatun thoyibatun warobbun ghofur," ujar Eri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kebahagiaan wong cilik itu menjadi tujuan seluruh pemimpin yang dicita-citakan Bung Karno," kata Eri Cahyadi saat memperingati hari kelahiran Bung Karno yang jatuh pada 6 Juni, di Kota Surabaya, Minggu.
Sebagai pemimpin Kota Surabaya, Eri Cahyadi berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan wong cilik dengan cara bergotong royong sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Bung Karno. Bung Karno adalah kelahiran Peneleh, Surabaya, 6 Juni 1901.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini, memberikan contoh konkret perjuangan yang sudah dilakukan untuk kepentingan wong cilik, di antaranya memberikan kesejahteraan warga melalui kesehatan gratis dengan BPJS Kesehatan, kemudian pendidikan gratis, dan menjalankan pergerakan ekonomi di masa pandemi.
Baca juga: Buleleng akan bangun "Soekarno Heritage"
Menurut dia, di masa pandemi ini, menggerakkan ekonomi melalui koperasi dan pengembangan UMKM sangatlah penting. Hal ini dikarenakan dengan pergerakan ekonomi dari bawah yang melibatkan seluruh UMKM, maka pergerakan ekonomi akan bisa berjalan dan ekonomi bangsa akan bisa bergerak.
"Di Surabaya, saya ingin mewujudkan itu dulu, untuk kepentingan dan kesejahteraan warga Surabaya," ujarnya.
Sebagai bentuk memperingati hari lahir Bung Karno, Eri Cahyadi berkesempatan melakukan ziarah, doa bersama dan tabur bunga di makam Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia di Kota Blitar, Sabtu (5/6) malam.
Saat berziarah itu, Eri didampingi Ketua DPRD Kota Surabaya yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya Aryo Seno Bagaskoro serta pengurus DPC dan PAC PDIP di Surabaya.
"Saat itu, kami berdoa kepada Allah SWT, semoga bangsa Indonesia bisa bebas dari pandemi COVID-19 dan bangsa Indonesia dijadikan bangsa yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur. Khususnya Kota Surabaya juga dijadikan kota yang bahagia, ramah, dan juga baldatun thoyibatun warobbun ghofur," ujar Eri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021