Denpasar (Antara Bali) - Baju pengantin Suku Dayak yang terbuat dari kulit kayu kapuak menjadi perhatian masyarakat Bali saat dipamerkan pada Pesta Kesenian Bali di Taman Budaya Denpasar.

Yohanes, perancang busana dari Kabupaten Sintang, saat berada di arena PKB di Denpasar, Jumat mengatakan, baju itu merupakan pakaian pengantin tradisional yang dipamerkan oleh Sanggar Bujang Sebeji, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, untuk memeriahkan ajang PKB.

"Baju pengantin ini merupakan pakaian pengantin tradisional Kabupaten Sintang dengan menggunakan bahan-bahan alami yang didapat dari hutan dan dikombinasikan dengan payet-payet, manik-manik, serta kerang-kerangan," katanya.

Perancang busana sekaligus seniman itu mengatakan bahwa untuk membuat satu baju dari kulit kayu itu membutuhkan waktu sekitar satu bulan, tergantung ukuran dan motif yang akan digunakan.

Tampilan baju pengantin semakin unik dengan kombinasi bulu burung ruay yang menghiasi topi sebagai pelengkap baju pengantin pria dan wanita.

"Saya kagum sekali, bajunya unik karena terbuat dari kulit kayu. Kalau dipamerkan secara khusus pasti banyak peminatnya," kata Nyoman Ardika, salah seorang pengunjung.

Baju kulit kayu itu kini sudah banyak yang dikreasikan dengan jenis kain lain seperti kain tenun ikat Sintang namun tetap tidak menghilangkan ciri khasnya.(DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012