Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, Bali, menerima tambahan vaksin COVID-19 sebanyak 3.000 vial.

Ketua Satgas Penanganan yang juga Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Singaraja, Kamis, mengatakan vaksin COVID-19 sebanyak 3.000 vial sudah dijemput oleh pihak Dinas Kesehatan. Berarti, akan ada 30.000 orang yang akan divaksin.

“Sasaran vaksinasi dikembalikan kepada kebijakan daerah masing-masing dengan data sasaran ditentukan sebelumnya, termasuk untuk pemulihan sosial ekonomi,” kata Bupati.

Baca juga: Satgas COVID-19 Buleleng: Vaksin untuk pekerja migran dilakukan bertahap

Menurut Bupati, Buleleng akan memprioritaskan vaksin untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pekerja pariwisata serta pusat-pusat interaksi masyarakat.

“Memang ada sasaran dari pemerintah pusat untuk melakukan vaksinasi kepada lansia terlebih dahulu. Tapi itu rencana atau sasaran terhadap masyarakat Indonesia secara umum,” jelasnya.

Jika dilihat dari kacamata sosial ekonomi, Buleleng memutuskan untuk melakukan vaksinasi PMI yang akan berangkat terlebih dahulu. Dilihat dari orang-orang di daerah lain bisa tetap bertahan dengan kiriman uang oleh anak-anaknya yang bekerja sebagai PMI dan sudah berangkat. Ini menjadi latar belakang untuk dilakukan vaksinasi terhadap PMI terlebih dahulu.

"Kalau PMI sudah selesai baru ke pusat-pusat interaksi seperti pasar. Selanjutnya pelaku pariwisata yang bekerja di restoran dan supermarket. Setelah itu, baru fokuskan ke satu desa. Misalnya di kawasan Lovina dan beberapa desa penyangga untuk divaksin semua,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Buleleng inginkan tiga destinasi wisata jadi zona hijau

Agus Suradnyana juga meminta kepada Dinas Kesehatan selaku petugas vaksinasi untuk tidak memikirkan lagi jumlah vaksin yang dibagi menjadi dosis satu dan dosis dua. Berapa jumlah yang tiba, itu digunakan untuk dosis pertama saja.

Nantinya, akan datang lagi vaksin dalam jumlah tertentu untuk dosis kedua.  Penguatan basis data sasaran harus juga harus diperkuat.

“Mengenai kapan dan berapa orang yang menjadi sasaran vaksinasi, sehingga mempunyai laporan harian untuk mengetahui kapan stok vaksin habis dan harus mendatangkan vaksin lagi untuk dosis kedua. Kita punya skala prioritas dari apa yang harus kita lakukan,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa menyebutkan ada skema baru tentang vaksinasi COVID-19 di Provinsi Bali. Skema baru ini diputuskan saat Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 (7/4).

Baca juga: Buleleng targetkan seluruh pelaku pariwisata di Lovina di-vaksinasi

Vaksin yang dikirim ke kabupaten/kota harus digunakan secara tuntas. Tidak untuk mempersiapkan atau sebagai stok dosis kedua.

“Karena dosis kedua akan dikirim lagi oleh provinsi. Nah ini skemanya berubah. Kalau dulu kan diberi vaksin untuk dibagi dua, sekarang diberi vaksin untuk dihabiskan,” sebutnya.

Menurutnya, skema vaksinasi ini akan jauh lebih bagus karena akan lebih cepat. Menghabiskan total semua jumlah vaksin yang diterima. Seperti apa yang diterima saat ini berjumlah 3.000 vial. Jika menerima sebanyak itu, dikalikan dengan sepuluh orang.

“Berarti 30.000 orang karena satu vial vaksin untuk sepuluh orang.  Sementara yang sebelumnya tersisa ada untuk 10.000 orang. Jadi targetnya dalam waktu yang lebih cepat sebanyak 40.000 orang. Ini digunakan untuk guru, lansia, dan pelaku pariwisata,” tutup Suyasa.

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021