Tim Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan di Komplek Pergudangan Perum Bulog di Kabupaten Badung, Bali, untuk meninjau ketersediaan pasokan beras di wilayah Bali.
"Pada kunjungan ini, kami ingin mendapat gambaran antara lain mengenai ketersediaan pasokan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan yang sehat dan terjangkau bagi masyarakat di Provinsi Bali khususnya di masa pandemi COVID-19," ujar Ketua Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua Tim Kunjungan Kerja Sudin, Senin.
Di kawasan Gudang Bulog Sempidi, Tim Kunker Komisi IV mendapatkan paparan dari Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita yang didampingi oleh Pimpinan Wilayah Bulog Bali, Suhardi.
Dari peninjauan itu, Sudin menjelaskan bahwa saat ini stok beras di wilayah Bali masih menunggu tambahan yang sedang dalam perjalanan dari Nusa Tenggara Barat menuju Provinsi Bali. Hal itu disebabkan karena apabila menyerap hasil panen beras dari lokal, tidak mungkin terjangkau karena harga di pasar lebih mahal daripada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang sudah ditetapkan.
Baca juga: Bulog Bali siap adakan operasi pasar beras
"Tadi saya juga lihat ada beras yang sangat bagus dan bervitamin mudah-mudahan pemasarannya sukses. Berasnya varietas itu tadi premium yang ditambah vitamin," katanya.
Sudin menambahkan upaya pemenuhan kebutuhan pangan telah diatur dalam Undang-Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Pemerintah telah berperan aktif melalui Perum Bulog dalam menjaga ketersediaan pangan terutama beras bagi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan," ungkapnya.
Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurutnya pemerintah juga berperan aktif untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.
"Dalam pelaksanaan kebijakan pangan, Perum Bulog juga harus tetap dilibatkan sebagai lembaga pangan nasional yang profesional dan memiliki sistem serta mekanisme yang terintegrasi," ujar Sudin.
Baca juga: Disperindag Gianyar bersama Bulog adakan Pasar Murah
Sementara itu, Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita menjelaskan stok beras Bulog yang ada untuk Provinsi Bali saat ini dipastikan aman.
"Insya Allah aman, kan kalau kemarin bantuan sosial di Bali tidak sampai empat ribu ton yang dibutuhkan. Stok beras nasional untuk bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri nanti juga Insya Allah aman," katanya.
Per 10 Februari 2021, posisi persediaan beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Kantor Wilayah Bali ada sebanyak 3.416 ton, sementara beras komersial sebanyak 39 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Pada kunjungan ini, kami ingin mendapat gambaran antara lain mengenai ketersediaan pasokan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan yang sehat dan terjangkau bagi masyarakat di Provinsi Bali khususnya di masa pandemi COVID-19," ujar Ketua Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua Tim Kunjungan Kerja Sudin, Senin.
Di kawasan Gudang Bulog Sempidi, Tim Kunker Komisi IV mendapatkan paparan dari Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita yang didampingi oleh Pimpinan Wilayah Bulog Bali, Suhardi.
Dari peninjauan itu, Sudin menjelaskan bahwa saat ini stok beras di wilayah Bali masih menunggu tambahan yang sedang dalam perjalanan dari Nusa Tenggara Barat menuju Provinsi Bali. Hal itu disebabkan karena apabila menyerap hasil panen beras dari lokal, tidak mungkin terjangkau karena harga di pasar lebih mahal daripada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang sudah ditetapkan.
Baca juga: Bulog Bali siap adakan operasi pasar beras
"Tadi saya juga lihat ada beras yang sangat bagus dan bervitamin mudah-mudahan pemasarannya sukses. Berasnya varietas itu tadi premium yang ditambah vitamin," katanya.
Sudin menambahkan upaya pemenuhan kebutuhan pangan telah diatur dalam Undang-Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Pemerintah telah berperan aktif melalui Perum Bulog dalam menjaga ketersediaan pangan terutama beras bagi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan," ungkapnya.
Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurutnya pemerintah juga berperan aktif untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.
"Dalam pelaksanaan kebijakan pangan, Perum Bulog juga harus tetap dilibatkan sebagai lembaga pangan nasional yang profesional dan memiliki sistem serta mekanisme yang terintegrasi," ujar Sudin.
Baca juga: Disperindag Gianyar bersama Bulog adakan Pasar Murah
Sementara itu, Direktur Bisnis Bulog, Febby Novita menjelaskan stok beras Bulog yang ada untuk Provinsi Bali saat ini dipastikan aman.
"Insya Allah aman, kan kalau kemarin bantuan sosial di Bali tidak sampai empat ribu ton yang dibutuhkan. Stok beras nasional untuk bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri nanti juga Insya Allah aman," katanya.
Per 10 Februari 2021, posisi persediaan beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Kantor Wilayah Bali ada sebanyak 3.416 ton, sementara beras komersial sebanyak 39 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021