Jakarta (Antara Bali) - Pendaki dari Wanadri yang telah mengibarkan Sang Merah-Putih di puncak tertinggi di dunia yaitu Everest (8.848 mdpl) pada 19 Mei atau sehari menjelang Hari Kebangkitan Nasional, mulai turun dari puncak yang juga disebut "Sagarmatha" itu.
Ketua Harian Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia, Yoppie Rikson Saragih, yang saat ini berada di Kahmandu, Minggu, melaporkan dua pendaki Wanadri yang telah mengibarkan Merah-Putih yakni Nurhuda dan Iwan Irawan saat ini bertahan di ketinggian 6.500 mdpl atau berada di Advance Base Camp (ABC).
Meski berada di ketinggian, anggota Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summit) tetap mendapatkan fasilitas dan pendukung logistik yang memadai. "Tim dalam keadaan sehat. Fasilitas di ABC lengkap. Makanan dan minuman memadai. Senin (21/5), tim dijadwalkan turun ke Everest Base Camp (5.300 mdpl)," katanya.
Berdasarkan laporan dari manajer pendakian tim utara, Galih Donikara, bahwa tim pendaki yang sudah menyelesaikan Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia ini akan tiba di Everest Base Camp sekitar pukul 15.00-16.00 waktu Nepal.
Selain itu, kata dia, manajer pendakian yang juga pendaki senior dari Wanadri ini juga telah menyiapkan beberapa kebutuhan pendaki, termasuk makanan khas Indonesia.
Sementara itu, tim selatan yang melakukan pendakian melalui Nepal hingga saat ini terus menjalani tahapan pendakian yang telah ditetapkan. Saat ini, Fadjri Al Luthfi bersama dengan pendaki asal Jepang tertahan di Southcol karena terkena angin kencang dan hujan salju.
"Hingga saat ini, kami terus menunggu update informasi dari mereka. Untuk Ardeshir Yaftebbi, kondisinya saat ini sudah membaik dan sedang beristirahat di Base Camp," kata pria yang juga pendaki senior Wanadri itu.
Meski baru dua pendaki yang sukses mencapai puncak tertinggi di dunia ini serta menancapkan bendera Merah-Putih, namun pendaki ini layak disebut "Seven Summiters"(sebutan pendaki yang sukses mencapai tujuh puncak dunia). Sebutan ini merupakan idaman bagi seorang pendaki gunung di seluruh dunia.
Sebelumnya, pendaki dari Wanadri ini telah mendaki enam puncak tertinggi di enam benua yaitu Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua, Puncak Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Puncak Elbruz (5.642 mdpl) di Rusia.
Selanjutnya melakukan pendakian Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, namun ada satu pendaki yaitu Gina Afriani gagal sampai puncak. Setelah itu dilanjutkan ke Puncak Denali/Mc Kinley (6.194 mdpl) di Alaska dan Puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Ketua Harian Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia, Yoppie Rikson Saragih, yang saat ini berada di Kahmandu, Minggu, melaporkan dua pendaki Wanadri yang telah mengibarkan Merah-Putih yakni Nurhuda dan Iwan Irawan saat ini bertahan di ketinggian 6.500 mdpl atau berada di Advance Base Camp (ABC).
Meski berada di ketinggian, anggota Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summit) tetap mendapatkan fasilitas dan pendukung logistik yang memadai. "Tim dalam keadaan sehat. Fasilitas di ABC lengkap. Makanan dan minuman memadai. Senin (21/5), tim dijadwalkan turun ke Everest Base Camp (5.300 mdpl)," katanya.
Berdasarkan laporan dari manajer pendakian tim utara, Galih Donikara, bahwa tim pendaki yang sudah menyelesaikan Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia ini akan tiba di Everest Base Camp sekitar pukul 15.00-16.00 waktu Nepal.
Selain itu, kata dia, manajer pendakian yang juga pendaki senior dari Wanadri ini juga telah menyiapkan beberapa kebutuhan pendaki, termasuk makanan khas Indonesia.
Sementara itu, tim selatan yang melakukan pendakian melalui Nepal hingga saat ini terus menjalani tahapan pendakian yang telah ditetapkan. Saat ini, Fadjri Al Luthfi bersama dengan pendaki asal Jepang tertahan di Southcol karena terkena angin kencang dan hujan salju.
"Hingga saat ini, kami terus menunggu update informasi dari mereka. Untuk Ardeshir Yaftebbi, kondisinya saat ini sudah membaik dan sedang beristirahat di Base Camp," kata pria yang juga pendaki senior Wanadri itu.
Meski baru dua pendaki yang sukses mencapai puncak tertinggi di dunia ini serta menancapkan bendera Merah-Putih, namun pendaki ini layak disebut "Seven Summiters"(sebutan pendaki yang sukses mencapai tujuh puncak dunia). Sebutan ini merupakan idaman bagi seorang pendaki gunung di seluruh dunia.
Sebelumnya, pendaki dari Wanadri ini telah mendaki enam puncak tertinggi di enam benua yaitu Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua, Puncak Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania, Puncak Elbruz (5.642 mdpl) di Rusia.
Selanjutnya melakukan pendakian Puncak Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, namun ada satu pendaki yaitu Gina Afriani gagal sampai puncak. Setelah itu dilanjutkan ke Puncak Denali/Mc Kinley (6.194 mdpl) di Alaska dan Puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika.(*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012