Tim Percepatan Restruksturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengatakan hingga 18 Januari 2021 jumlah pemegang polis yang mengikuti program restrukturisasi polis Jiwasraya mencapai 102.856 peserta.
Program restrukturisasi terdiri atas 101.294 peserta yang berasal dari 884 perusahaan untuk pemegang polis kategori korporasi, 1.156 peserta dari pemegang polis kategori ritel, dan 406 peserta dari pemegang polis kategori bancassurance.
“Jumlah peserta program restrukturisasi meningkat signifikan dalam dua pekan setelah pengumuman tahapan sosialisasi di akhir Desember 2020 dan pengiriman surat penawaran program restrukturisasi awal Januari 2021. Capaian ini menambah motivasi dan semangat kami untuk menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya," kata Koordinator Tim Satgas Restrukturisasi Polis Jiwasraya bidang Komunikasi dan Hukum R. Mahelan Prabantarikso, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Mahelan menjelaskan kenaikan jumlah peserta program restrukturisasi tak lepas dari peran sejumlah pihak mulai dari pemerintah, regulator, otoritas hingga internal, dan agen Jiwasraya yang telah menyiapkan segala perangkat teknis serta nonteknis mengenai pelaksanaan program restrukturisasi polis Jiwasraya.
"Terima kasih atas pengertian para pemegang polis Jiwasraya yang berkenan ikut program penyelamatan polis. Para pemegang polis menjadi salah satu faktor utama dari upaya penyelamatan polis ini," kata Mahelan yang juga Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Jiwasraya.Sementara itu anggota Tim Percepatan Restrukturisasi Polis Jiwasraya Fabiola Sondakh telah menyiapkan sedikitnya 1.094 agen dan ratusan pegawai yang tersebar di kantor pusat dan wilayah untuk melakukan sosialisasi program restrukturisasi. Fabiola pun optimistis program restrukturisasi ini akan diikuti oleh seluruh pemegang polis.
"Semoga kerja keras ini dapat dipahami sebagai tanggungjawab dan komitmen kami sebagai manajemen baru dalam rangka menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya. Upaya ini adalah upaya terbaik yang saat ini dapat kami berikan kepada seluruh pemegang polis," kata Fabiola yang juga Direktur Pemasaran Ritel Jiwasraya.
Seperti diketahui, dalam menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya pemerintah melalui Kementerian BUMN telah menyiapkan dana mencapai Rp22 triliun yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk mendirikan perusahaan asuransi baru bernama IFG Life. Tak hanya itu, terdapat tambahan modal senilai Rp4,7 triliun yang berasal setoran dividen IFG yang nantinya akan diberikan kepada IFG Life.
Selain melanjutkan manfaat atas polis eks Jiwasraya yang telah direstrukturisasi, dana tersebut juga akan digunakan oleh IFG Life sebagai modal untuk menyasar bisnis di sektor asuransi sesehatan, jiwa dan pengelolaan dana pensiun.
IFG Life diyakini akan menjadi perusahaan asuransi terbesar lantaran memiliki target pemegang polis yang berasal dari ekosistem BUMN dan masyarakat umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021