Denpasar (Antara Bali) - Pihak keluarga Made Ariyasa (39), seorang narapidana di Lembaga Permasyarakatan Kelas II-A Denpasar, di Kerobokan, Bali, yang tewas misterius, hanya bisa pasrah.

"Pihak keluarga hanya bisa pasrah dengan meninggalnya Ariayasa padahal ada dugaan yang bersangkutan meninggal tidak wajar karena diduga dipaksa mengonsumsi narkoba oleh napi lain," kata Sudarma, teman korban, saat dihubungi melalui telepon selulernya di Denpasar, Rabu.

Dia menjelaskan, pihak keluarga hanya bisa pasrah dan tidak akan melakukan apapun karena tidak tahu harus mengadu kepada siapa tentang hal itu.

Seperti diketahui, setelah sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, akhirnya Ariayasa meninggal dunia pada Selasa (1/5) dini hari.

"Di LP Kerobokan, korban adalah seorang bandar besar dan memiliki banyak anak buah. Kami menduga jika yang bersangkutan sengaja dihilangkan agar masuk bandar besar lainnya," ujarnya.(IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012