Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono, menyatakan, polisi dan tentara kini menjaga Kantor PT Bio Farma (Persero) di Bandung, tempat di mana vaksin COVID-19 disimpan.
"Sampai di Bandung sekitar jam 4.31 WIB pagi Senin, artinya vaksin sudah ada di Biofarma. TNI-Polri juga mengamankan objek Bio Farma," kata dia, di Jakarta, Senin. Polisi dan tentara juga mengawal proses pengiriman jutaan dosis vaksin Covid-19 itu dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Banten ke Bandung.
Pengamanan tersebut lanjut dia juga diharapkan agar para pekerja atau karyawan PT Bio Farma (Persero) dapat bekerja dengan baik seperti biasanya. PT Biofarma (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang mengkhususkan diri di bidang penelitian-pengembangan, pembuatan, dan distribusi vaksin beserta serum.
Baca juga: Menanti efektivitas vaksin COVID-19
Baca juga: Menanti efektivitas vaksin COVID-19
"Tentunya TNI-Polri memberikan rasa aman kepada para pekerja, sehingga apa yang menjadi kebijakan pemerintah dapat terlaksana dengan baik dan lancar," ucapnya.
TNI-Polri, kata dia, mendukung penuh kebijakan pemerintah termasuk soal vaksin Covid-19, mulai dari proses pengiriman sampai ketika proses vaksinasi nanti.
"Kita mendukung kebijakan pemerintah, dukungan tenaga penuh kami berikan, sehingga semua kegiatan dapat berjalan, dan ini semua demi kesejahteraan rakyat Indonesia," ujarnya.
Ia menjelaskan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 tiba di Indonesia pada Minggu, pukul 21.20 WIB 6 Desember 2020, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kemudian vaksin itu dikirimkan lewat perjalanan darat ke Kantor PT Bio Farma (Persero) di Jalan Pasteur, Bandung, dan sampai di lokasi penyimpanan sekitar pukul 04.31 WIB Senin.
Sebanyak 1.168 personel gabungan TNI-Polri mengawal pengiriman vaksin itu Seluruh prosedur pengawalan telah dijalankan termasuk memastikan personel yang mengemudikan kendaraan pembawa vaksin tidak terpapar Covid-19.
"Kami lakukan uji cepat dan enam orang hasilnya non reaktif, kemudian setelah dilakukan tes dan dinyatakan non reaktif baru boleh diberangkatkan dan keberangkatan pun juga dilakukan dengan pengawalan yang ketat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020