Para menteri Kabinet Indonesia Maju dalam seruan nasional di Jakarta, Jumat, mengajak semua elemen agar memberikan perhatian khusus dan akselerasi penanganan limbah medis terutama dalam kaitannya dengan pandemi COVID-19 di Tanah Air.

Beberapa menteri yang menyerukan langkah urgen dalam penanganan limbah medis itu, di antaranya Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Selain itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.



"Saya mengajak dan menyerukan semua pemangku kepentingan terutama yang berada pada jajaran kesehatan dan sektor lainnya untuk mendorong penerapan praktik pengelolaan limbah medis sesuai dengan persyaratan agar mencegah penyebaran COVID-19 dan penyakit menular lainnya, serta dampak bahan berbahaya dan beracun," kata Menkes Terawan dalam acara virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Selain itu, Terawan juga meminta agar semua pihak memastikan bahwa semua fasilitas pelayanan menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar dengan dukungan pemerintah daerah agar pengelolaan limbah medis dapat dilakukan dengan benar.

Terawan juga meminta agar semua pemangku kepentingan berkolaborasi untuk bersama-sama melakukan pembinaan dan pengawasan dan pemerintah daerah agar mengembangkan pengelolaan limbah medis sesuai kemampuan dan kondisi daerah, untuk mengakselerasi penanganan limbah medis yang lebih efektif dan efisien.

Dalam kesempatan yang sama, Menko PMK Muhadjir Effendy mengajak semua pihak terutama yang terlibat dalam sektor yang berada di bawah Kemenko PMK untuk melakukan praktik pengelolaan limbah medis sesuai persyaratan untuk mencegah COVID-19 dan penyakit menular lainnya.

Muhadjir menegaskan dukungan kementeriannya dalam pengelolaan limbah medis yang aman bagi manusia dan lingkungan dengan mendorong koordinasi antara kementerian/lembaga, rumah sakit, dan pihak di luar pemerintah.

Kepala BNPB Doni Monardo dalam pernyataannya juga mendorong praktik baik dalam pengelolaan limbah medis, terutama yang terkait dengan COVID-19.



"Saya mendukung pengelolaan limbah medis yang aman bagi manusia dan lingkungan dengan melakukan pengaturan dan pembinaan yang konstruktif, khususnya selama pandemi COVID-19," kata Doni.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pandemi COVID-19 mendorong peningkatan 30-50 persen limbah medis. Hingga 15 Oktober 2020, terdapat 1.662,75 ton limbah infeksius COVID-19.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020