Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpeluang menguat seiring rilis neraca perdagangan September 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis siang ini.
IHSG dibuka melemah 3,51 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.172,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,93 poin atau 0,12 persen ke posisi 795,35.
"Kami memperkirakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan seiring kuatnya sentimen positif dari domestik," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas di Jakarta, Kamis.
Pada Kamis ini akan ada rilis data neraca perdagangan Indonesia September 2020 yang menurut konsensus akan surplus 2,08 miliar dolar AS atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang surplus 2,3 miliar dolar AS. Ekspor diperkirakan akan minus 7,5 persen dengan impor minus 25 persen.
Selain rilis data ekonomi, berita pembentukan holding baterai listrik dari Kementerian BUMN turut mendorong kenaikan emiten pertambangan metal serta beberapa bank BUMN seiring ditandatanganinya pembentukan bank syariah.
Sementara itu, kasus baru COVID-19 pada Rabu (14/10) diumumkan naik menjadi 4.127 kasus sehingga total kasus COVID-19 Indonesia telah mencapai 344.749 kasus.
Dari eksternal, pasar saham AS ditutup melemah. Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin menyatakan bahwa target untuk meloloskan stimulus sebelum pemilu presiden akan cukup sulit. Hal tersebut akibat masih belum ada titik tengah antara angka yang diajukan Partai Demokrat dan Partai Republik.
Bursa saham regional Asia Kamis pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 98 poin atau 0,41 persen ke 23.528,73, indeks Hang Seng turun 256,43 poin atau 1,04 persen ke 24.410,66, dan indeks Straits Times terkoreksi 14,93 atau 0,58 ke 2.540,66
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
IHSG dibuka melemah 3,51 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.172,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,93 poin atau 0,12 persen ke posisi 795,35.
"Kami memperkirakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan seiring kuatnya sentimen positif dari domestik," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas di Jakarta, Kamis.
Pada Kamis ini akan ada rilis data neraca perdagangan Indonesia September 2020 yang menurut konsensus akan surplus 2,08 miliar dolar AS atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang surplus 2,3 miliar dolar AS. Ekspor diperkirakan akan minus 7,5 persen dengan impor minus 25 persen.
Selain rilis data ekonomi, berita pembentukan holding baterai listrik dari Kementerian BUMN turut mendorong kenaikan emiten pertambangan metal serta beberapa bank BUMN seiring ditandatanganinya pembentukan bank syariah.
Sementara itu, kasus baru COVID-19 pada Rabu (14/10) diumumkan naik menjadi 4.127 kasus sehingga total kasus COVID-19 Indonesia telah mencapai 344.749 kasus.
Dari eksternal, pasar saham AS ditutup melemah. Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin menyatakan bahwa target untuk meloloskan stimulus sebelum pemilu presiden akan cukup sulit. Hal tersebut akibat masih belum ada titik tengah antara angka yang diajukan Partai Demokrat dan Partai Republik.
Bursa saham regional Asia Kamis pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 98 poin atau 0,41 persen ke 23.528,73, indeks Hang Seng turun 256,43 poin atau 1,04 persen ke 24.410,66, dan indeks Straits Times terkoreksi 14,93 atau 0,58 ke 2.540,66
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020