Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 148 warga beragama Hindu di Kota Denpasar, mengikuti ritual "mepandes" atau potong gigi secara massal, Jumat.

"Upacara potong gigi yang dilaksanakan secara massal sama sekali tidak mengurangi makna dari ritual yang dilaksanakan. Justru akan lebih membangun kekompakan dan meringankan umat Hindu," kata rohaniwan Ida Pedanda Putra Telaga usai memimpin prosesi potong gigi massal tersebut di Gria Tegal Jinga, Denpasar.

Dalam prosesi yang dimaksudkan untuk mengendalikan "Sad Ripu" atau enam musuh dalam diri manusia itu (menurut ajaran Hindu), terlihat sebanyak 15 peserta tiap sesi silih berganti enam gigi bagian atasnya diasah oleh para "sangging" (petugas khusus yang berwenang mengasah gigi umat Hindu).

Ida Bagus Gede Candri selaku ketua panitia upacara "mepandes" menyampaikan tiap umat yang mengikuti potong gigi massal ini cukup membayar sebesar Rp200 ribu dan pesertanya tidak terbatas hanya warga Denpasar. Dari 148 yang ikut ini, ada juga yang berasal dari Kabupaten Badung dan Kabupaten Klungkung.

Potong gigi massal ini menjadi salah satu agenda ritual yang dijadwalkan oleh tokoh Gria Tegal Jinga serangkaian upacara terakhir meninggalnya rohaniwan Ida Pedanda Istri Putra Taman dari gria setempat yang telah meninggal beberapa bulan lalu.

Sementara itu, rohaniwan Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Gria Tegal Jinga mengatakan, upacara potong gigi massal seperti ini bukan untuk pertama kalinya dipusatkan di tempat tinggalnya tersebut. Pada 22 Maret 1989, upacara serupa pernah dilangsungkan dengan jumlah peserta jauh lebih besar.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012