Yogyakarta (Antara Bali) - Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta berhasil mengembangkan camilan dodol berbahan kunyit kuning (Curcuma domestica Val) guna menambah variasi makanan sehat khas Indonesia.

"Kunyit kuning dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dodol yang menarik dan sekaligus bermanfaat bagi kesehatan. Kunyit jenis itu mempunyai warna alami yang cerah, dan mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan," kata ketua tim mahasiswa pengembang dodol kunyit kuning, Diky Wahyu Priyambudi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, dodol kunyit dapat menarik konsumen karena kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid, yakni terdiri atas kurkumin desmetoksikumin sebanyak 10 persen dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5 persen.

Selain itu, juga mengandung zat-zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri atas keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60 persen, zingiberen 25 persen, felandren, sabinen, borneol, dan sineil.

"Kunyit juga mengandung lemak sebanyak 1-3 persen, karbohidrat tiga persen, protein 30 persen, pati delapan persen, vitamin C 45-55 persen, dan garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium," katanya.

Anggota tim mahasiswa pengembang dodol kunyit kuning, Andi Wibowo mengatakan beberapa penelitian secara "in vitro" dan "in vivo" menunjukkan kunyit mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker.

Menurut dia, kunyit kuning dalam produk itu dihaluskan dan dicampurkan dalam bahan pembuatan dodol. Produk yang akan dijual adalah dodol kunyit kuning dengan beraneka bentuk penyajian.

"Merek dagang produk yang akan dijual adalah 'DK Kukreas', berasal dari kata dodol kunyit kuning kreasi, yang berarti dodol yang berbahan kunyit kuning dengan kreasi bentuk penyajian seperti bintang, hati, lingkaran, segitiga, dan bunga," katanya.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012