Jakarta (Antara Bali) - Lima tersangka teroris yang tertembak oleh Detasemem Khusus (Densus) 88 Anti Teror di dua lokasi di Bali pada Minggu (18/3) malam belum diketahui asal kelompoknya.

"Belum diketahui asal kelompok mana teroris ini, tapi satu orang tersangka yang berinisial HN masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus perampokan di Bank CIMB Niaga Medan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Jakarta, Senin.

Saat ini, katanya, tim di lapangan sedang mengembangkan dan melakukan pengejaran terhadap beberapa orang lagi yang lari. Mereka berencana melakukan "fa'i" atau perampokan/perampasan di toko emas, money changer dan kafe, guna membiayai aksinya.

Lima pelaku yang diduga teroris itu tewas tertembak di kawasan Jalan Gunung Sapotan, Denpasar Barat, yakni HN (32) asal Bandung, AG (30) tinggal di Jimbaran, Kabupaten Badung, kemudian tertembak di kawasan Danau Poso, Sanur, adalah UH alias K (31) asal Jepara, D (27) asal Bandung, M alias AH (30) asal Makassar.

Saud mengatakan bahwa selain melaksanakan "fa'i" para tersangka teroris juga tidak menutup kemungkinan melakukan aksi teroris di Bali. " Kalau di cafe mau ngapain, apa yang mau diambilnya," katanya.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012