Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi lanjut melemah usai pidato Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell Rabu (13/5) malam.
Pada pukul 09.17 WIB IHSG melemah 24,26 poin atau 0,53 persen ke posisi 4.530,1. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 6,41 poin atau 0,95 persen menjadi 668,06.
"Kami perkirakan IHSG dapat melanjutkan koreksi pada hari ini," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis.
Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa penurunan suku bunga di bawah nol persen (negative interest rate) saat ini belum menjadi opsi bagi The Fed.
Pernyataan itu menunjukkan sikap The Fed meskipun Powell berpandangan bahwa outlook ekonomi AS ke depan sangat tidak menentu dan memiliki risiko penurunan yang signifikan.
Sementara di sisi lain, dukungan fiskal tambahan dinilai perlu untuk menghindari risiko keterpurukan ekonomi dan membantu pemulihan ekonomi menjadi lebih kuat.
Pasar saham AS ditutup melemah pada perdagangan semalam, dengan S&P 500 turun 1,75 persen, Dow Jones turun 2, 17 persen dan Nasdaq 1,55 persen. Sementara imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun masih bergerak mendatar (sideways) di level 0,643 persen.
Pergerakan sideways juga terjadi pada harga minyak mentah Brent di level 29,3 dolar AS per barel.
Dari Inggris, rilis data ekonomi PDB pada kuartal I-2020 menunjukan pertumbuhan yang terkoreksi 1,6 persen (yoy), lebih baik dari perkiraan konsensus minus 2,1 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 154,26 poin atau 0,76 persen ke 20.112,79, Indeks Hang Seng menguat 350,6 poin atau 1,45 persen menjadi 23.829,7, dan Indeks Straits Times melemah 31,89 poin atau 1,24 persen ke 2.540,12.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Pada pukul 09.17 WIB IHSG melemah 24,26 poin atau 0,53 persen ke posisi 4.530,1. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 6,41 poin atau 0,95 persen menjadi 668,06.
"Kami perkirakan IHSG dapat melanjutkan koreksi pada hari ini," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis.
Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa penurunan suku bunga di bawah nol persen (negative interest rate) saat ini belum menjadi opsi bagi The Fed.
Pernyataan itu menunjukkan sikap The Fed meskipun Powell berpandangan bahwa outlook ekonomi AS ke depan sangat tidak menentu dan memiliki risiko penurunan yang signifikan.
Sementara di sisi lain, dukungan fiskal tambahan dinilai perlu untuk menghindari risiko keterpurukan ekonomi dan membantu pemulihan ekonomi menjadi lebih kuat.
Pasar saham AS ditutup melemah pada perdagangan semalam, dengan S&P 500 turun 1,75 persen, Dow Jones turun 2, 17 persen dan Nasdaq 1,55 persen. Sementara imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun masih bergerak mendatar (sideways) di level 0,643 persen.
Pergerakan sideways juga terjadi pada harga minyak mentah Brent di level 29,3 dolar AS per barel.
Dari Inggris, rilis data ekonomi PDB pada kuartal I-2020 menunjukan pertumbuhan yang terkoreksi 1,6 persen (yoy), lebih baik dari perkiraan konsensus minus 2,1 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 154,26 poin atau 0,76 persen ke 20.112,79, Indeks Hang Seng menguat 350,6 poin atau 1,45 persen menjadi 23.829,7, dan Indeks Straits Times melemah 31,89 poin atau 1,24 persen ke 2.540,12.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020