Harga emas turun lagi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena rencana banyak negara untuk memperlonggar penguncian  (lockdown) yang disebabkan oleh virus corona dan kenaikan imbal hasil surat utang AS membangkitkan minat investor terhadap aset-aset berisiko.

Beberapa negara bagian AS dan negara-negara Eropa bersiap untuk mencabut kuncian virus corona.Tetapi, langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemerintah di banyak negara masih memberikan dukungan terhadap emas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh 11,8 dolar AS atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada 1.723,8 dolar AS per ounce. Emas berjangka turun 9,8 dolar AS atau 0,56 persen, menjadi 1.735,6 dolar AS per ounce pada akhir pekan lalu.

Fokus pedagang pada Senin (27/4/2020) adalah beberapa negara bagian AS dan negara-negara Eropa bersiap-siap untuk mengangkat kuncian mereka, dengan beberapa investor beralih ke aset-aset berisiko, terutama ke pasar saham untuk mencari keuntungan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 271,25 poin atau 1,14 persen ke level 24.046,52 pada pukul 17.55 GMT. Namun logam mulia didukung ketika indeks dolar AS turun 0,29 poin atau 0,29 persen ke level 100,09 pada pukul 17.50 GMT.

Para analis pasar berpendapat bahwa investor tetap khawatir atas efek jangka menengah dan jangka panjang dari stimulus yang menyebabkan inflasi dimasukkan ke dalam ekonomi global oleh pemerintah-pemerintah dalam upaya untuk mencegah depresi ekonomi akibat COVID-19.

"Sementara latar belakang makro yang lebih luas tetap mendukung harga emas dalam waktu dekat, mereka juga melacak imbal hasil nyata paling dekat. Imbal hasil surat utang AS berdetak lebih tinggi pagi ini dan berakhir lebih tinggi yang membebani harga emas," kata analis Standard Chartered Bank Suki Cooper, seperti dikutip oleh Reuters.

"Pembelian safe-haven terus mendukung emas terutama melalui arus masuk ETF (exchange-traded fund) dan permintaan investor ritel yang berkelanjutan ... Jadi jika kita melihat ekonomi yang berbeda mulai dibuka kembali, kita mungkin melihat beberapa permintaan safe-haven mulai berkurang."

Laporan ekonomi yang akan dirilis minggu ini termasuk indeks kepercayaan konsumen pada Selasa waktu setempat, laporan produk domestik bruto dan pengumuman FOMC pada Rabu (29/4/2020), klaim pengangguran awal, pendapatan pribadi, dan pengeluaran konsumen pada Kamis (30/4/2020), dan indeks manufaktur ISM pada Jumat (1/5/2020).

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 5,3 sen atau 0,35 persen, menjadi ditutup pada 15,21 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 3,2 dolar AS atau 0,41 persen, menjadi menetap pada 777 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020