Pelatih Serena Williams Patrick Mouratoglou mengatakan akademi tenisnya akan menggelar turnamen lima pekan mulai Mei yang akan memberi kesempatan bagi pemain untuk kembali ke lapangan selama pandemi COVID-19.
Edisi pertama Ultimate Tennis Showdown (UTS) - yang bertujuan untuk mengisi kekosongan dalam kalender tenis akibat krisis kesehatan - akan digelar tanpa penonton di fasilitas di selatan Prancis, dan disiarkan langsung, kata penyelenggara dalam pernyataan yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Event tersebut akan mematuhi persyaratan jarak fisik (physical distancing) setempat untuk memastikan keselamatan pemain, pelatih dan sejumlah terbatas staf UTS di lapangan, tambah pernyataan tersebut.
Baca juga: Andy Murray dan Angelique Kerber ramaikan turnamen virtual Madrid
Baca juga: 'Big Three' bahas cara membantu petenis ranking bawah
Musim kompetisi tenis ditangguhkan pada Maret karena wabah virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 2,26 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 154.000 kematian.
"UTS hanya dimaksudkan sebagai alternatif dari apa yang sudah ada," kata salah satu pendiri turnamen Mouratoglou, yang melatih juara tunggal putri Grand Slam 23 kali Williams, dalam pernyataan tersebut.
"Ini adalah platform yang diciptakan untuk menunjukkan bakat, atletisisme, dan kepribadian yang luar biasa dari dari berbagai pemain.
"Ini menawarkan pendekatan baru dan inovatif, dengan target penonton tenis muda dan mengajukan cara yang berbeda untuk mendistribusikan uang di antara pemain."
Turnamen tersebut akan dimulai pada 16-17 Mei dan 10 pertandingan akan digelar setiap akhir pekan selama lima minggu, dengan total 50 pertandingan sepanjang Mei dan Juni.
Petenis Australia Alexei Popyrin akan menghadapi peringkat 10 dunia David Goffin pada pertandingan pembuka. Daftar pemain sepenuhnya akan diumumkan segera, kata penyelenggara.
Para penggemar akan bisa mendengar pembicaraan antara pemain dan pelatih dan kode etik bagi pemain akan ringan untuk mendorong mereka mengekspresikan emosi dengan lebih bebas.
"Fans yang menonton di rumah akan merasa lebih dekat dibanding sebelumnya dengan para bintang tenis melalui format kami yang menarik," kata pendiri lainnya Alex Popyrin, ayah dari petenis peringkat 103 Alexei.
"Tidak diragukan lagi, UTS, dengan pertandingan tunggal yang mendebarkan dan hadiah uang jutaan dolar, mempunyai potensi untuk menjadi kompetisi tenis yang paling menarik di dunia."
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Edisi pertama Ultimate Tennis Showdown (UTS) - yang bertujuan untuk mengisi kekosongan dalam kalender tenis akibat krisis kesehatan - akan digelar tanpa penonton di fasilitas di selatan Prancis, dan disiarkan langsung, kata penyelenggara dalam pernyataan yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Event tersebut akan mematuhi persyaratan jarak fisik (physical distancing) setempat untuk memastikan keselamatan pemain, pelatih dan sejumlah terbatas staf UTS di lapangan, tambah pernyataan tersebut.
Baca juga: Andy Murray dan Angelique Kerber ramaikan turnamen virtual Madrid
Baca juga: 'Big Three' bahas cara membantu petenis ranking bawah
Musim kompetisi tenis ditangguhkan pada Maret karena wabah virus corona, yang telah menginfeksi lebih dari 2,26 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 154.000 kematian.
"UTS hanya dimaksudkan sebagai alternatif dari apa yang sudah ada," kata salah satu pendiri turnamen Mouratoglou, yang melatih juara tunggal putri Grand Slam 23 kali Williams, dalam pernyataan tersebut.
"Ini adalah platform yang diciptakan untuk menunjukkan bakat, atletisisme, dan kepribadian yang luar biasa dari dari berbagai pemain.
"Ini menawarkan pendekatan baru dan inovatif, dengan target penonton tenis muda dan mengajukan cara yang berbeda untuk mendistribusikan uang di antara pemain."
Turnamen tersebut akan dimulai pada 16-17 Mei dan 10 pertandingan akan digelar setiap akhir pekan selama lima minggu, dengan total 50 pertandingan sepanjang Mei dan Juni.
Petenis Australia Alexei Popyrin akan menghadapi peringkat 10 dunia David Goffin pada pertandingan pembuka. Daftar pemain sepenuhnya akan diumumkan segera, kata penyelenggara.
Para penggemar akan bisa mendengar pembicaraan antara pemain dan pelatih dan kode etik bagi pemain akan ringan untuk mendorong mereka mengekspresikan emosi dengan lebih bebas.
"Fans yang menonton di rumah akan merasa lebih dekat dibanding sebelumnya dengan para bintang tenis melalui format kami yang menarik," kata pendiri lainnya Alex Popyrin, ayah dari petenis peringkat 103 Alexei.
"Tidak diragukan lagi, UTS, dengan pertandingan tunggal yang mendebarkan dan hadiah uang jutaan dolar, mempunyai potensi untuk menjadi kompetisi tenis yang paling menarik di dunia."
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020