Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange rebound pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah sehari sebelumnya terkoreksi karena aksi ambil untung ketika para analis percaya logam mulia sudah mengalami overbought.
Harga emas melonjak setelah rekor kenaikan klaim pengangguran di Amerika Serikat menekan dolar dan mendorong ekspektasi stimulus lebih lanjut untuk meredam kerusakan ekonomi global akibat pandemi Virus Corona.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik 17,8 dolar AS atau 1,09 persen, menjadi ditutup pada 1.651,2 dolar AS per ounce.
Emas berjangka jatuh 27,4 dolar AS atau 1,65 persen menjadi 1.633,4 dolar AS per ounce pada Rabu (25/3/2020), sehari setelah membukukan kenaikan satu hari terbesar sejak 2009.
“Lebih banyak negara diharapkan akan merilis semacam paket stimulus yang merupakan peristiwa besar bagi emas. Selain itu, klaim pengangguran melonjak. Itu memberi tahu para investor bahwa QE (pelonggaran kuantitatif) akan memiliki umur yang lebih panjang," kata Kepala Pedagang US Global Investors, Michael Matousek seperti dikutip oleh Reuters.
Bank-bank sentral telah beralih ke pelonggaran kuantitatif, atau pembelian besar-besaran obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya untuk memompa uang ke dalam perekonomian.
Data menunjukkan rekor tertinggi lebih dari 3 juta orang Amerika mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran pekan lalu ketika langkah ketat untuk menahan pandemi memukul aktivitas ekonomi.
Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan klaim pengangguran mingguan yang mencapai 3.283.000, merupakan rekor tertinggi dan lebih buruk dari perkiraan karena dunia usaha memecat banyak pekerja akibat penutupan pandemi Virus Corona.
"Ini indikasi bahwa segala sesuatu melambat secara dramatis. Data buruk yang bisa Anda dapatkan saat ini, pasar harus merespons dengan baik, karena itu memberikan lebih banyak amunisi bagi The Fed untuk terus memberikan stimulus," tambah Matousek.
Dolar jatuh ke level terendah satu minggu terhadap rivalnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 1,61 poin, atau 1,59 persen menjadi 99,44 pada pukul 17.50 GMT.
Namun demikian, kenaikan harga emas dibatasi oleh kenaikan ekuitas AS, dengan indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 923,94 poin atau 4,36 persen menjadi 22.124,49 poin pada pukul 18.00 GMT.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 19,7 sen atau 1,32 persen, menjadi ditutup pada 14,676 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 8,4 dolar AS atau 1,13 persen, menjadi menetap di 737,1 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Harga emas melonjak setelah rekor kenaikan klaim pengangguran di Amerika Serikat menekan dolar dan mendorong ekspektasi stimulus lebih lanjut untuk meredam kerusakan ekonomi global akibat pandemi Virus Corona.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik 17,8 dolar AS atau 1,09 persen, menjadi ditutup pada 1.651,2 dolar AS per ounce.
Emas berjangka jatuh 27,4 dolar AS atau 1,65 persen menjadi 1.633,4 dolar AS per ounce pada Rabu (25/3/2020), sehari setelah membukukan kenaikan satu hari terbesar sejak 2009.
“Lebih banyak negara diharapkan akan merilis semacam paket stimulus yang merupakan peristiwa besar bagi emas. Selain itu, klaim pengangguran melonjak. Itu memberi tahu para investor bahwa QE (pelonggaran kuantitatif) akan memiliki umur yang lebih panjang," kata Kepala Pedagang US Global Investors, Michael Matousek seperti dikutip oleh Reuters.
Bank-bank sentral telah beralih ke pelonggaran kuantitatif, atau pembelian besar-besaran obligasi pemerintah dan aset keuangan lainnya untuk memompa uang ke dalam perekonomian.
Data menunjukkan rekor tertinggi lebih dari 3 juta orang Amerika mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran pekan lalu ketika langkah ketat untuk menahan pandemi memukul aktivitas ekonomi.
Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan klaim pengangguran mingguan yang mencapai 3.283.000, merupakan rekor tertinggi dan lebih buruk dari perkiraan karena dunia usaha memecat banyak pekerja akibat penutupan pandemi Virus Corona.
"Ini indikasi bahwa segala sesuatu melambat secara dramatis. Data buruk yang bisa Anda dapatkan saat ini, pasar harus merespons dengan baik, karena itu memberikan lebih banyak amunisi bagi The Fed untuk terus memberikan stimulus," tambah Matousek.
Dolar jatuh ke level terendah satu minggu terhadap rivalnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 1,61 poin, atau 1,59 persen menjadi 99,44 pada pukul 17.50 GMT.
Namun demikian, kenaikan harga emas dibatasi oleh kenaikan ekuitas AS, dengan indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 923,94 poin atau 4,36 persen menjadi 22.124,49 poin pada pukul 18.00 GMT.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 19,7 sen atau 1,32 persen, menjadi ditutup pada 14,676 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 8,4 dolar AS atau 1,13 persen, menjadi menetap di 737,1 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020