Sebanyak 900 seniman dan penari dari tujuh banjar di desa Pekraman Kediri, Tabanan, Bali, tampil dengan suguhan pagelaran Okokan Kolosal bertema ‘Nangluk Merana’ dalam pembukaan Tanah Lot Art and Food Festival 2020.
"Okokan sebagai ikon dalam pementasan festival ini dengan fragmen tari nangluk merana bertujuan menetralkan hal-hal jahat atau negatif sehingga mampu membawa kedamaian," kata Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat memberikan sambutan pada festival Tanah Lot di Tabanan, Jumat.
Apalagi saat ini, industri pariwisata diguncang kejadian merebaknya wabah virus Corona (COVID-19) yang terjadi dimana-mana. "Tentunya saya yakin dengan kekuatan skala niskala dan niat kita, virus ini akan hilang di tanah suci Bali ini. Kita doakan bersama-sama," katanya.
Ni Putu Eka Wiryastuti yang juga selaku Ketua Badan Pengelola DTW Tanah Lot menjelaskan pergelaran Okokan kolosal dengan Nangluk Merana ini merupakan pertunjukan tradisi yang memiliki makna untuk mengusir bala atau musibah, seperti penyakit, hama, bencana dan sejenisnya.
"Ini digaungkan dengan harapan agar dunia segera mampu melepaskan diri dari wabah virus Corona. Dengan menampilkan Okokan kolosal ini, mudah-mudahan ini sedikit tidaknya membawa dampak yang baik bagi kita di Bali dan Tabanan khususnya," jelasnya.
Baca juga: Tanah Lot Tabanan gelar Festival Art and Food sikapi COVID-19
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati mengatakan bahwa kegiatan ini sesuai dengan program pemerintah, yakni We Love Bali Movement.
“Dan menjadi lebih luar biasa lagi ketika acara ini dilakukan di tengah hiruk-pikuk berita yaitu tentang virus Corona. Ini sangat menarik sekali,”jelasnya.
Ia mengatakan bahwa penampilan dalam festival ini tidak hanya ditujukan untuk pariwisata, melainkan mengandung unsur spiritual sebagai bentuk persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Tema yang diusung ini tepat untuk dilaksanakan ditengah Bali yang saat ini memang masih baik-baik saja. Hanya pemberitaan di luar negeri sedemikian rupa membawa dampak kekhawatiran," ucapnya.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020